Media sosial yang berkembang begitu pesat saat ini, selain memiliki dampak positif terhadap masyarakat, juga memiliki dampak negative seperti berita hoax, pornografi, dan pencemaran nama baik. Beberapa kasus yang berhubungan erat dengan media sosial ini adalah tindak pidana pencemaran nama baik yang melanggar Undang - Undang Informasi dan Transaksi Elektronik seperti yang dialami oleh Prita Mulyasari, yang kasus diawali pengiriman email keluhan atas pelayanan RS Omni kepada 20 orang temannya, sehingga Prita Mulyasari didakwa melanggar No. 11 Tahun 2008 Undang - Undang Informasi dan Transaksi Elektronik, dalam penelitian ini Penulis menggunakan metodologi penelitian Doktrinal atau Yuridis Normatif dengan membahas putusan no. No. 225 PK/PID.SUS/2011 yang bertujuan untuk mengetahui putusan yang paling tepat dan benar dari putusan pengadilan yang ada, dimana dalam kasus ini Prita Mulyasari sempat diputus bebas oleh Pengadilan Negeri Tangerang, namun diputus bersalah pada tingkat Mahkamah Agung dan akhirnya diputus bebas pada tingkat Peninjauan Kembali.