Kecelakaan lalu lintas merupakan peristiwa yang sangat tidak diinginkan terjadi oleh setiap para pengemudi kendaraan bermotor. Namun dalam perkembangan zaman, kecelakaan lalu lintas sering terjadi dan tidak jarang melibatkan Anak sebagai pengemudi kendaraan bermotor tersebut. Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan Anak sebagai pengemudi tidak jarang juga memakan korban jiwa, yang tentunya memiliki akibat hukum sebagaimana diatur dalam Pasal 235 ayat (1) huruf C Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, serta sanksi pidana yang diatur dalam Pasal 310 ayat (4) Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami aturan-aturan hukum mengenai kecelakaan lalu lintas dengan pelaku Anak berdasarkan Undang�Undang No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Juncto Undang-Undang No.11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak. Tipe penelitian yang digunakan dalam tesis ini adalah tipe penelitian Yuridis Normatif�Dogmatik dengan menggunakan pendekatan perundang-undangan (Statute Approach), pendekatan konsep (Conceptual Approach), dan pendekatan Kasus (Case Approach) Hasil analisis dalam tugas akhir ini menunjukkan, bahwa kecelakaan lalu lintas dengan pelaku anak dalam hal ini M yang mengakibatkan korban meninggal dunia. Oleh sebab itu, M dan keluarganya wajib memberikan ganti rugi kepada keluarga K sebagaimana diatur dalam Pasal 235 ayat (1) Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan melalui Sistem Peradilan Pidana Anak sebagai prosedur penyelesaian perkara, dalam hal ini melalui proses Diversi sebagaimana diatur dalam Pasal 5 ayat (3) Undang-Undang No.11 Tahun 2012 Tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.