Mikrofon adalah salah satu perangkat penting dalam sistem tata bunyi pertunjukan yang dapat mengamplifikasi bunyi. Penggunaan mikrofon yang paling umum pada pertunjukan musik pop adalah untuk vokal. Di panggung, mikrofon vokal tidak hanya menangkap bunyi vokal di wilayah on-axis, tetapi juga bunyi instrumen lain di sekitarnya pada wilayah off-axis. Bocoran instrumen lain dari pola off-axis mikrofon vokal dapat mempengaruhi kualitas bunyi keseluruhan. Penelitian ini bertujuan menganalisis preferensi perekaman off-axis beberapa mikrofon vokal pada perekaman langsung ansambel pop. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan instrumen pengumpulan data wawancara dan kuesioner. Penelitian mengujikan 10 stimuli yang direkam dengan 5 mikrofon berbeda. Stimuli diujikan kepada 8 naracoba ahli dengan wawancara dan 15 naracoba non-ahli dengan kuesioner untuk memperoleh penjelasan subjektif mengenai kualitas perekaman tiap stimuli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mikrofon yang menjadi preferensi adalah mikrofon Behringer XM8500 dan Shure SM58. Kedua mikrofon ini mempunyai perekaman off-axis yang paling sedikit mengubah bunyi keseluruhan sehingga lebih mudah untuk di tahap mixing. Mikrofon yang paling tidak disukai adalah mikrofon AKG D5. Mikrofon ini menambah frekuensi tinggi yang berlebihan pada bunyi instrumen hingga menimbulkan bunyi feedback yang mengganggu.