Setiap individu memiliki kebutuhan untuk berrelasi dengan orang lain tak terkecuali penderita learning disabilities. Ketika berhubungan dengan orang lain. individu dituntut untuk dapat melakukan penyesuaian diri terhadap berbagai macam situasi. Penyesuaian diri adalah sebuah proses psikologis untuk mengatasi, mengelola dan beradaptasi terhadap tantangan-tantangan di dalam kehidupan sehari-hari [Santrock, 2006). Learning disabilities adalah gangguan neurologis yang mengganggu pemrosesan informasi kognitif pada anak dan juga kesulitan pada akademik (Leichtentritt & Shechtman. 2010). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penyesuaian diri pada penderita learning disabilities di lingkungan sekolah dasar. Desain penelitian ini adalah observasi kuantitatif dengan menggunakan statistik deskriptif. Penelitian univariat ini menggunakan observasi terstruktur. Instrumen penelitian berbentuk panduan observational checklist. Pengumpulan data dilakukan oleh tiga observer (rater). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tujuh dari 10 siswa-siswi memiliki penyesuaian diri yang tinggi. Aspek yang memiliki nilai tinggi paling dominan adalah dimensi kognisi dan interaksi dengan lingkungan. Dapat disarankan agar sekolah bagi para penderita learning disabilities perlu meningkatkan interaksi dengan masyarakat luas agar penderita dapat memperoleh pemahaman tentang lingkungan sekitar dan begitu pula sebaliknya.