Masa kanak-kanak merupakan masa ketika manusia mengalami banyak pertumbuhan dan perkembangan yang penting. Namun, terdapat beberapa gangguan perkembangan yang membuat anak tidak dapat berkembang dengan maksimal, salah satunya adalah cerebral palsy. Cerebral palsy disebabkan karena cedera otak atau perkembangan otak yang tidak normal sebelum dilahirkan atau masa awal setelah dilahirkan. Hal ini menyebabkan anak kesulitan untuk mengontrol gerakan mereka sendiri serta berjalan atau berdiri secara mandiri. Penelitian ini membahas mengenai pemberian terapi musik kepada klien berusia 9-11 tahun dengan cerebral palsy dan memiliki kelemahan motorik ekstremitas bawah. Intervensi yang diberikan seperti memainkan alat musik, music and movement, dan bernyanyi. Dalam sesi terapi musik, klien diminta untuk menirukan gerakan terapis dan memainkan alat musik sesuai dengan tempo yang diberikan. Peneliti melakukan observasi dan perbandingan hasil asesmen 5 Times Sit-to-Stand Test pada klien. Setelah dilaksanakan 16 sesi terapi musik, hasil penelitian ini menunjukkan terjadinya peningkatan kemampuan klien terhadap kemampuan motorik kasar ekstremitas bawah. Klien mampu melakukan gerakan berdiri secara mandiri untuk menggapai dan memainkan alat musik yang berada di atasnya.