Pada suatu film pendek, biasanya makna dari cerita harus dikemas dengan baik dan optimal agar mudah dimengerti apa yang ingin disampaikan pada film pendek tersebut. Oleh karena itu, baik aspek visual dan bunyi sangat memegang peran yang penting bagi suatu film pendek, khususnya pada pendalaman semiotika nya. Namun, pendalaman tentang semiotika efek bunyi masih tergolong minim dilakukan pada industri perfilman di Indonesia. Analisis semiotika efek bunyi jam dinding pada film pendek One Second dilakukan untuk mengetahui bagaimana pemahaman para ahli bunyi dan film tentang semiotika dari efek bunyi dan perannya dalam menunjang film berdasarkan pada teori semiotika Roland Barthes. Pengumpulan data dilakukan menggunakan metode kualitatif. Dilakukan wawancara dengan enam orang ahli dalam bidang film dan bunyi. Data diolah dengan melakukan transkrip hasil jawaban wawancara yang kemudian dilakukan proses coding kualitatif. Melalui penelitian ini, ditemukan bahwa terdapat persamaan dan perbedaan perspektif di antara para narasumber terhadap semiotika efek bunyi jam dinding pada film pendek One Second berdasarkan teori semiotika Roland Barthes. Temuan lain dari penelitian ini yaitu efek bunyi jam dinding memiliki peran yang penting dan bervariatif dalam menunjang cerita pada film. Penelitian ini memberikan perspektif dan pemahaman baru tentang semiotika efek bunyi pada film yang dapat diteliti lebih lanjut.