Konsep bisnis waralaba merupakan alternatif di dalam rangka untuk mengurangi resiko kerugian perusahaan akibat kebijakan politik negara, stabilitas keamanan, biaya transportasi yang tinggi, kebiasaan atau budaya setempat, dan aturan hukum yang berlaku yang menyulitkan investasi tersebut akibat dari pola kehidupan masyarakat yang berubah, karena tiap perubahan belum tentu menghasilkan sesuatu yang menguntungkan sehingga sering kali terjadi rasa cemas pada masyarakat untuk melindungi dirinya dari akibat yang tidak diinginkan akan adanya perubahan tersebut. Perumusan Masalah dalam penelitian ini adalah membahas upaya hukum dan akibat hukum bagi franchisee dan franchisor untuk merealisasi keinginan mereka dalam berfranchising beserta hambatan-hambatan yang muncul dalam proses pendaftaran merek dan bagaimana cara mengatasinya. Penelitian ini adalah penelitian yuridis normatif, maka data yang diperlukan berupa data sekunder atau data kepustakaan yang berupa bahan- bahan hukum. Perlindungan Hukum terhadap Pihak Pemberi Waralaba (franchisor) dan Pihak Penerima Waralaba (franchisee) akan dapat lebih terlindungi apabila dalam Perjanjian Waralaba memperjanjikan batasan-batasan tertentu yang harus dipatuhi oleh franchisee dan franchisor