Sanda, Yemima Abraham (2023) Comparative analysis regarding the requirement of bankruptcy petition under the Indonesian bankruptcy law and Singapore's insolvency law. Bachelor thesis, Universitas Pelita Harapan.
![Title [thumbnail of Title]](http://repository.uph.edu/style/images/fileicons/text.png)
Title.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.
Download (57kB)
![Abstract [thumbnail of Abstract]](http://repository.uph.edu/style/images/fileicons/text.png)
Abstract.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.
Download (244kB)
![ToC [thumbnail of ToC]](http://repository.uph.edu/style/images/fileicons/text.png)
ToC.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.
Download (392kB)
![Chapter1 [thumbnail of Chapter1]](http://repository.uph.edu/style/images/fileicons/text.png)
Chapter1.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.
Download (2MB)
![Chapter2 [thumbnail of Chapter2]](http://repository.uph.edu/style/images/fileicons/text.png)
Chapter2.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.
Download (4MB)
![Chapter3 [thumbnail of Chapter3]](http://repository.uph.edu/style/images/fileicons/text.png)
Chapter3.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.
Download (883kB)
![Chapter4 [thumbnail of Chapter4]](http://repository.uph.edu/style/images/fileicons/text.png)
Chapter4.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.
Download (5MB)
![Chapter5 [thumbnail of Chapter5]](http://repository.uph.edu/style/images/fileicons/text.png)
Chapter5.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.
Download (508kB)
![Bibliography [thumbnail of Bibliography]](http://repository.uph.edu/style/images/fileicons/text.png)
Bibliography.pdf
Restricted to Registered users only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.
Download (1MB)
![Appendices [thumbnail of Appendices]](http://repository.uph.edu/style/images/fileicons/text.png)
Appendices.pdf
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike.
Download (3MB)
Abstract
Syarat permohonan pailit merupakan aspek krusial dalam proses kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang di Indonesia. Namun syarat permohonan kepailitan yang termuat dalam Pasal 2 ayat (1) Undang-undang No. 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (“UU 37/2004”) di Indonesia masih terlalu sederhana dalam formulasinya sehingga berakibat kepada mudahnya prosedur untuk mempailitkan suatu entitas hukum. Hal ini memberikan celah hukum yang dapat merugikan terutama debitor, juga kepentingan publik, dan kreditor. Salah satu kelemahan dari UU 37/2004 adalah ketidakhadiran frasa “keadaan tidak mampu membayar” dan penetapan ambang batas minimum jumlah utang sebagai persyaratan. Diperlukannya frasa “keadaan tidak mampu membayar” dan penetapan batas minimum jumlah utang sebagai persyaratan adalah untuk memberikan perlindungan hukum yang seimbang bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Oleh karena itu, penelitian ini akan melakukan perbandingan hukum antara hukum kepailitan di Indonesia dan Singapura. Insolvency, Restructuring and Dissolution Act 2018 (IRDA) di Singapura akan penulis gunakan sebagai perbandingan untuk menunjukan kekurangan syarat permohonan pailit dalam UU 37/2004 di Indonesia. Di samping itu akan dijadikan sebagai acuan untuk menetapkan batas minimum jumlah utang sebagai salah satu syarat permohonan pailit. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normatif, dengan pendekatan analisis undang-undang dan komparatif. Kesimpulannya hukum Singapura mengatur ketentuan syarat permohonan pailit lebih ketat dibandingkan dengan Regulasi serupa Indonesia. Penetapan batas minimum jumlah utang memberikan perlindungan hukum preventif (ex-ante), yakni dapat membatasi legal standing dalam mengajukan permohonan pailit untuk menanggulangi itikad buruk dalam pengajuan kepailitan dan perlindungan hukum
terhadap kreditur dan kepentingan publik (ex post).
Item Type: | Thesis (Bachelor) |
---|---|
Creators: | Creators NIM Email ORCID Sanda, Yemima Abraham NIM01052200004 yemimasanda@gmail.com UNSPECIFIED |
Contributors: | Contribution Contributors NIDN/NIDK Email Thesis advisor Silalahi, Udin NIDN320095801 udin.silalahi@uph.edu Thesis advisor Parluhutan, Dian NIDN316107902 dian.parluhutan@uph.edu |
Uncontrolled Keywords: | syarat permohonan pailit; perbandingan hukum; “keadaan tidak mampu membayar” |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Divisions: | University Subject > Current > Faculty/School - UPH Karawaci > Faculty of Law > Law Current > Faculty/School - UPH Karawaci > Faculty of Law > Law |
Depositing User: | YEMIMA ABRAHAM SANDA |
Date Deposited: | 12 Feb 2024 03:05 |
Last Modified: | 12 Feb 2024 03:05 |
URI: | http://repository.uph.edu/id/eprint/61732 |