The symptoms of chronic diseases such as asthma often lead to deterioration of quality of life. Frequency of asthma symptoms can be differentiated according to the level of asthma control. This paper reviews the data that will show the correlation between both variables, particularly in patients of Siloam Hospital Karawaci Building B. The purpose of this research is to assess the association between level of asthma control and quality of life among patients of Siloam Hospital Karawaci Building B. This research is a diagnostic test using a cross-sectional method. Sample size calculation was done using the categorical comparative analytical formula and a result of 60 samples were obtained. There are several questionnaires including: The Asthma Control Test Questionnaire (M. Thomas et al 2009), The Medical Outcomes Survey Short Form 36 Questionnaire (J. Ware et al 1992) and Perceived Stress Scale (C. Gross et al 2016). Research data will be tabulated using Microsoft Excel 2013. Statistical analysis is going to be performed using the SPSS 21 program. Bivariate analysis of the research on 60 respondents revealed that there is a significant association between the level of asthma control and quality of life among patients of Siloam Hospital Karawaci Building B (p<0.05). However, from the Chi Square test, there is no significant association from statistic aspects between age, gender, educational degree, social economy & stress level with the respondents’ quality of life (p>0.05). Asthma patients with uncontrolled level of asthma have 10 times higher risk to obtain a bad quality of life when compared to asthma patients with controlled level of asthma (OR=10) / Gejala-gejala penyakit kronik seperti asma dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup. Frekuensi munculnya gejala asma dapat dibedakan berdasarkan tingkat kontrol asma. Penelitian ini dilakukan untuk menguraikan data yang dapat menjelaskan hubungan antara kedua variabel tersebut, khususnya pada pasien Rumah Sakit Siloam Karawaci Gedung B. Penelitian ini merupakan penelitian uji diagnostik dengan metode potong lintang. Banyak sampel penelitian dihitung menggunakan rumus analitik komparatif kategorik tidak berpasangan, dengan hasil sejumlah 60 sampel. Bahan yang akan digunakan untuk penelitian ini adalah kuisioner, antara lain ACT: Asthma Control Test (M. Thomas et al 2009), SF-36: The Medical Outcomes Survey Short Form 36 (J. Ware et al 1992) dan PSS: Perceived Stress Scale (C. Gross et al 2016). Data penelitian akan ditabulasi menggunakan Microsoft Excel 2013. Analisis statistik akan dilakukan dengan program SPSS versi 21. Hasil analisis bivariat dari 60 responden menyatakan bahwa terdapat hasil yang signifikan antara tingkat kontrol asma dengan kualitas hidup. (p<0.05). Dari test Chi Square, tidak terdapat hubungan signifikan secara statistic antara usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, sosial ekonomi dan tingkat stress terhadap kualitas hidup responden (p >0.05) Pasien asma tidak terkontrol memiliki resiko 10 kali lebih besar untuk memiliki kualitas hidup buruk dibandingkan dengan pasien asma terkontrol (OR=10).