Cognitive decline is found in normal aging. Symptoms of cognitive decline include memory impairment, change of perception, communication problem, lower attention.. Accoring to WHO, the prevalence of dementia at elderly of age 60 is 6,38% and predicted to the duplicate in the next 20 years. Physical activity has been shown to be one of the prevention of cognitive decline. Scoring of physical activity and cognitive function can be measured with GPAQ and MoCA-INA. This study is aimed to analyze the correlation between physical activity level with cognitive function in elderly (≥ 60 tahun). This research is done using an analitical observasional method with a cross sectional study to analyze the physical activity level and cognitive function in elderly in GKI Gading Serpong. Samples that agreed to be a sample of the research is asked to fill GPAQ and MoCA-INA questionnaires. Data is compiled and processed statistically using SPSS 24. The results of GPAQ and MoCA-INA questionnaires show 46 respondents in total. In a group of active respondents, 14 respondents (87,5%) with declining cognitive function and 2 (12,5%) with normal cognitive function. Inactive respondents have 8 (26,7%) with declining cognitive function and 22 (73,3%) with normal cognitive function. Results of chi square analysis shows p < 0,001 with odd ratio of 19,25. There is a significant correlation between physical activity and cognitive function in elderly (≥ 60 years old) / Penurunan fungsi kognitif dapat terjadi karena penuaan. Gejala-gejala seperti gangguan memori, perubahan persepsi, masalah komunikasi, penurunan atensi dan fokus muncul pada penurunan fungsi kognitif. Menurut WHO, prevalensi demensia tahun 2010 di usia 60 tahun ke atas adalah 6,38% dan diproyeksikan menjadi 2 kali lipat dalam 20 tahun. Pencegahan penurunan fungsi kognitif dapat dicegah dengan meningkatkan tingkat aktivitas fisik. Penilaian tentang fungsi kognitif dan aktivitas fisik bisa diukur dengan kuesioner MoCA-INA dan GPAQ. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan tingkat aktivitas fisik dengan fungsi kognitif di golongan lanjut usia (≥ 60 tahun).Penelitian ini dilakukan desain studi analitik observasional dengan studi potong lintang untuk menganalisis hubungan tingkat aktivitas fisik dengan fungsi kognitif pada golongan lanjut usia di GKI Gading Serpong. Cara pengambilan data dilakukan dengan meminta persetujuan untuk mengisi kuesioner GPAQ dan MoCA-INA. Data kemudian diproses secara statistik dengan SPSS 24.Dari hasil kuesioner GPAQ dan MoCAINA, didapatkan total 46 responden. Dari kelompok responden dengan tingkat aktivitas fisik kurang aktif didapatkan 14 (87,5%) dengan penurunan fungsi kognitif dan 2 (12,5%) fungsi kognitif normal. Pada kelompok responden dengan tingkat aktivitas fisik aktif terdapat 8 (26,7%) dengan penurunan fungsi kognitif dan 22 (73,3%) dengan fungsi kognitif normal. Hasil analisis chi square diperoleh nilai p<0,001 dengan odd ratio sebesar 19,25. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat aktivitas fisik dan fungsi kognitif pada golongan lanjut usia (≥ 60 tahun).