Tindak pidana adalah kejahatan yang dirasakan oleh setiap lapisan masyarakat di Indonesia. Mengenai tindak pidana terutama tindak pidana pembunuhan merupakan kejahatan yang menghilangkan nyawa orang lain. Kejahatan ini merupakan kejahatan dengan hukuman berat. Dalam melakukan pembuktian kejahatan ini diperlukan alat- alat bukti untuk pertanggungjawaban pidana terdakwa. Terdakwa tindak pidana terkadang dilakukan bukan hanya dari orang yang mampu bertanggungjawab namun juga dari terdakwa yang kurang sehat akalnya atau gangguan kejiwaan. Dalam hal ini hukum pidana mengatur mengenai pertanggungjawaban khusu orang- orang yang memiliki gangguan jiwa tertuang dalam Pasal 44 KUHP. Dalam menentukan kondisi terdakwa yang cacat jiwanya harus harus melalui ahli kejiwaan/dokter kejiwaan dalam bentuk bukti Visum et Repertum Psikiatrium sebagai alat bukti surat tercantum dalam Pasal 184 KUHAP untuk mempertimbangkan Keputusan hakim dalam menentukan kesalahan dan hukuman pertanggungjawaban pidana terdakwa. Dengan membahas apakah Visum et Repertum sebagai keterangan tertulis dokter ahli jiwa dapat menentukan putusan hakim. Hal ini untuk mengetahui apakah dengan hanya alat bukti surat dapat sebagai pertimbangan mutlak hakim dalam memutus kasus ini. Penelitian ini penulis menggunakan perUndang- Undangan yang berlaku dan Conceptual Approach yaitu pendekatan konseptual. Pembahasan ini dengan judul “Analisis Keberadaan Visum Et Repertum Psikiatrium Dalam Kasus Pembunuhan Anak Oleh Ibu Kandung” Crime is a crime that is felt by every level of society in Indonesia. Regarding criminal acts, especially murder, it is a crime that takes the lives of others. This crime is a crime with severe penalties. In proving this crime, evidence is needed for criminal accountability of the perpetrator. Perpetrators of criminal acts are sometimes committed not only from people who are able to be responsible but also from perpetrators who are not sound in mind or mental disorders. In this case, the criminal law regulates the special liability of people who have mental disorders contained in article 44 of the Criminal Code. In determining the condition of the perpetrator whose mental disability must go through a psychiatric expert / psychiatric doctor examination in the form of Visum Et Repertum Psychiaatrium evidence as a letter evidence listed in Article 184 of the Code of Criminal Procedure to consider the judge's decision in determining the guilt and punishment of criminal responsibility of the perpetrator. By discussing whether Visum Et Repertum as a written statement, the psychiatrist can determine the judge's decision. This is to find out whether only the evidence of the letter can be an absolute consideration of the judge in deciding this case. This research the author uses a statue approach which means an approach using applicable legislation and a Conceptual Approach, which is a conceptual approach. This discussion is entitled "Analysis of Visum Et Repertum Psychiatrium in the Case of Child Murder by Biological Mothers".