Havighurst menjelaskan tugas-tugas pada masa dewasa muda yaitu menikah, mengasuh anak, dan memulai suatu karir (Premuzic, Stumm & Firnham, 2011). Hal ini merupakan bagian dari orientasi masa depan. Orientasi masa depan dapat dibentuk melalui kegiatan berorganisasi dikampus dan juga interaksi yang terjadi diantara mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan orientasi masa depan mahasiswa partisipan dan non-partisipan dalam organisasi kemahasiswaan, yang dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif dengan analisis uji beda dan ANOVA. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang terbagi atas data demografis dan kuesioner orientasi masa depan. Kuesioner disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan teori orientasi masa depan menurut Seginer (2009). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 90 mahasiswa Universitas Pelita Harapan. Dengan jumlah 45 mahasiswa partisipan dalam organisasi kemahasiswaan dan 45 mahasiswa non-partisipan dalam organisasi kemahasiswaan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan orientasi masa depan yang signifikan antara mahasiswa partisipan dan non-partisipan dalam organisasi kemahasiswaan (t = 2.732, p = 0.008).