Stroke terjadi karena hipertensi dengan hasil pemeriksaaan peningkatan tekanan darah sistolik sebanyak 56% dan menjadi faktor resiko terbesar penyebab stroke. Pencegahan stroke berulang dilakukan dengan menurunkan tekanan darah melalui pemberian obat antihipertensi. Penelitian ini ditujukan untuk mengevaluasi efektivitas obat antihipertensi dalam menurunkan tekanan darah pada 82 pasien stroke rawat jalan BPJS periode 1 Januari– 31 Desember 2023 di Rumah Sakit Swasta X Manado. Penelitian dilakukan menggunakan data rekam medis yakni demografi pasien berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah dan terapi obat. Analisis data dilakukan dari hasil penurunan tekanan darah sistolik diuji Kruskal-Wallis, sedangkan diastolik diuji One-Way ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan terapi antihipertensi yang diberikan efektif dengan hasil pengukuran tekanan darah < 140/90 mmHg pada 47,6% pasien. Hasil analisis data terdapat perbedaan yang signifikan dalam menurunkan tekanan darah sistolik pasien stroke rawat jalan BPJS dengan penyakit penyerta hipertensi di Rumah Sakit Swasta X Manado yaitu antara terapi tunggal dan kombinasi yaitu CCB dan ARB + CCB, CCB dan ARB + Agonis 2-α sentral dan antara dua kombinasi ARB + CCB dan ARB + CCB + Beta Blocker, ARB + CCB + Beta Blocker dan ARB + Agonis 2-α sentral, dan tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam menurunkan tekanan darah diastolik./ Stroke occurs due to hypertension with an increase in systolic blood pressure as much as 56% and is the biggest risk factor for stroke. Prevention of recurrent stroke is done by lowering blood pressure through the administration of antihypertensive drugs. This study evaluates the effectiveness of antihypertensive drugs in reducing blood pressure in 82 BPJS outpatient stroke patients for the period January 1-December 31, 2023, at X Manado Private Hospital. The study was conducted using medical record data, namely patient demographics, blood pressure measurements, and drug therapy. Data analysis was conducted from systolic blood pressure reduction tested Kruskal-Wallis, while diastolic tested One-Way ANOVA. The antihypertensive therapy given was effective with blood pressure measurements < 140/90 mmHg in 47.6% patients. Data analysis showed that there was a significant difference in reducing systolic blood pressure of BPJS outpatient stroke patients with hypertension comorbidities, namely between single and combination therapy, namely CCB and ARB + CCB, CCB and ARB + central 2-α agonist and between the two combinations of ARB + CCB and ARB + CCB + Beta Blocker, ARB + CCB + Beta Blocker and ARB + central 2-α agonist, and there was no significant difference in reducing diastolic blood pressure.