Peran Rencana Kontinjensi Akademik (ACP) pada saat krisis seringkali diabaikan oleh para akademisi ketika menangani situasi kritis, sehingga mengakibatkan kegagalan dalam mencapai tujuan institusi, khususnya di bidang inovasi. Meskipun terdapat penelitian yang ekstensif, variabel ACP masih sulit dipahami dalam bidang pendidikan tinggi. Untuk memperoleh pemahaman yang komprehensif, perlu dilakukan analisis yang mempertimbangkan pentingnya memasukkan rencana darurat ke dalam rencana strategis pendidikan tinggi. Penelitian ini menggunakan responden dosen dari 5 universitas negeri di Indonesia dengan sampel sebanyak 170 dosen. Data dikumpulkan melalui kuesioner online menggunakan Skala Likert dan dianalisis menggunakan Smart Partial Least Squares (Smart PLS). Penelitian ini mengisi kesenjangan akan pentingnya perilaku inovatif dalam situasi yang tidak terduga. Sejalan dengan saran bahwa ACP merupakan tindakan penting yang direncanakan untuk dilaksanakan dan mengkaji peran ACP di institusi pendidikan tinggi. Hasil penelitian ini mengharuskan organisasi untuk memasukkan Rencana Kontinjensi sebagai komponen integral dari rencana strategis lembaga, yang harus dirumuskan dalam organisasi. Penyelenggaraan pendidikan berbasis pengetahuan memerlukan partisipasi aktif seluruh pemangku kepentingan, pimpinan dan tercapainya tujuan pengajaran yang efektif. Hal ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada civitas akademika dengan memberikan pemahaman komprehensif tentang ACP di perguruan tinggi. Hasil yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk memfasilitasi pencapaian target akademik melalui implementasi rencana yang telah ditetapkan. Nilai dari penelitian ini terletak pada potensinya untuk meningkatkan kejelasan pengetahuan di bidang ini dan memberikan wawasan praktis bagi institusi akademis