Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Pengaruh User-Generated Content, Customer Knowledge, dan Perceived Value terhadap Preferensi Generasi Millenial di Jakarta dan Tangerang terhadap Makanan Lokal. Masakan lokal memiliki peluang besar di industri kuliner dalam negeri, serta Generasi Milenial merupakan target market yang menjanjikan, namun karena tingkat persaingan yang tinggi, industri kuliner masakan lokal Indonesia belum dapat menarik minat konsumen Milenial secara maksimal, agar dapat memengaruhi penilaian yang bisa lebih diterima generasi muda maka perlu ada sentuhan teknologi, adaptasi pengolahan dan bumbu baik dari segi pengemasan maupun cita rasanya Penelitian ini dilakukan dengan memperoleh data dari Responden dalam penelitian ini adalah Generasi Milenial dengan rentang usia 27 - 42 tahun yang tinggal di daerah Jakarta dan Tangerang, gemar kuliner, serta aktif dalam penggunaan sosial media. metode pengambilan sampel penelitian ini melalui convenience sampling yang merupakan bagian dari non-probability sampling. Pengolahan data menggunakan program SmartPLS 3.0 untuk menguji validitas dan reliabilitas pada kuesioner yang telah disebarkan kepada 323 responden, serta menguji hipotesis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa user generated content berpengaruh terhadap preferensi generasi milenial pada makanan lokal namun apabila dimediasi perceived value maka menjadi tidak berpengaruh, customer knowledge tidak berpengaruh terhadap preferensi milenial pada makanan lokal namun jika dimediasi dengan perceived value maka menjadi berpengaruh, user generated content tidak berpengaruh terhadap perceived value, customer knowledge berpengaruh terhadap perceived value dan perceived value berpengaruh terhadap preferensi generasi milenial terhadap makanan lokal. Untuk meningkatkan preferensi generasi milenial terhadap makanan lokal Pemerintah daerah, komunitas kuliner, atau perusahaan swasta dapat menyelenggarakan festival makanan lokal yang mengundang berbagai penjual makanan lokal untuk berpartisipasi disertai dengan kompetisi memasak, demo masak oleh chef terkenal, dan workshop tentang makanan lokal juga mengajak influencer yang bergelut dibidang kuliner untuk membuat ulasan.