Perilaku menunda atau yang dikenal sebagai prokrastinasi merupakan perilaku negatif yang dapat merugikan pelakunya dan tidak baik secara moral (Webster New Collegiate Dictionary, dalam Ferrari, Johnson, & McCown, 1995). Solomon dan Rothblum (dalam Mayasari, Mustami’ah dan Warni, 2010) menemukan bahwa 50%-90% prokrastinasi akademik terjadi pada tingkat mahasiswa. Mahasiswa merupakan individu yang berada pada tahap perkembangan remaja akhir sampai dewasa awal. Erikson (dalam Seginer, 2009) menjelaskan bahwa pada tahap tersebut tugas terpenting adalah mencari identitas. Erikson juga menjelaskan bahwa salah satu faktor utama pemicu terbentuknya identitas adalah orientasi masa depan yang dimiliki individu secara sadar. Oleh sebab itu penelitian ini dilakukan dengan tujuan mencari hubungan antara orientasi masa depan dengan kecenderungan perilaku prokrastinasi pada mahasiswa psikologi UPH angkatan 2012. Penelitian ini menggunakan metode korelasional dengan instrumen penelitian berupa kuesioner yang dikembangkan oleh peneliti berdasarkan teori orientasi masa depan dari Nurmi (1989a) dan teori prokrastinasi akademik dari Suridjah dan Tjundjing (2007). Sebanyak 31 responden berpartisipasi dalam penelitian ini melalui tehnik haphazard sampling. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara kedua variabel dengan r=-0.618 dan p=0.000. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi orientasi masa depan individu maka semakin rendah tingkat kecenderungan prokrastinasi akademik yang dimiliki