Kota Bandung sebagai destinasi pariwisata berada dalam tahap pemantapan sehingga perlu dilakukan peningkatan daya saing produk dalam upaya menarik kunjungan ulang wisatawan dan segmen pasar yang lebih luas. Pada tahun 2016 terjadi penurunan kunjungan wisatawan nusantara ke Kota Bandung. Oleh karena itu dalam rangka mempertahankan daya saing, maka tingkat kunjungan ulang wisatawan yang tinggi menjadi taktik utama. Untuk dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan di Kota Bandung, Pemerintah Kota Bandung meluncurkan pada tahun 2016 penjenamaan kota yang diberi nama “Stunning Bandung”. Dalam penelitian ini, atribut yang dipilih adalah citra kota, keunikan kota dan budaya dari Kota Bandung. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui (1) pengaruh citra kota terhadap intensi kunjungan ulang, (2) pengaruh keunikan kota terhadap intensi kunjungan ulang dan (3) pengaruh budaya terhadap intensi kunjungan ulang. Penelitian ini menggunakan teknik convenience sampling. Responden dari penelitian ini adalah wisatawan nusantara yang berkunjung ke Kota Bandung. Jumlah responden adalah sebanyak 132 orang. Metode analisis data yang digunakan adalah regresi linear. Temuan penelitian ini membuktikan bahwa terdapat pengaruh positif dari citra kota, keunikan kota dan budaya pada intensi kunjungan ulang wisatawan nusantara di Kota Bandung. Dengan adanya penjenamaan kota diharapkan akan membentuk citra kota, melestarikan keunikan kota dan budaya yang dimiliki sehingga mampu menarik minat berkunjung wisatawan bahkan melakukan kunjungan ulang.