This thesis examines the important role of the Christian Evangelical Church in Minahasa (GMIM) in promoting Sustainable Development Goals (SDGs), especially through initiatives focused on gender equality and women's empowerment. As a deeply rooted religious institution in Minahasa, GMIM exerts significant influence in shaping the social and cultural dynamics of its community. The study explores GMIM's role as a social catalyst, promoting gender equality through its teachings, practices, and concrete efforts to economically, socially and politically empower women. Using qualitative methods, the data was collected through interviews with church leaders, female congregation members, and church documents that detailing implemented policies and programs. The findings highlight GMIM not only as a place of worship but also as a center for education and advocacy on gender equality. Leveraging religious values and social networks, GMIM contributes in enhancing awareness of the global importance of gender equality and facilitates equitable access to resources and opportunities for women. The imperative active engagement by a religious institutions in fostering inclusive and sustainable societies globally ensures all community members, regardless of gender, to have fair and equal opportunities in societal and national development efforts. / Tesis ini meneliti peran penting Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) dalam mempromosikan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama melalui inisiatif yang berfokus pada kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Sebagai lembaga keagamaan yang berakar kuat di Minahasa, GMIM memiliki pengaruh signifikan dalam membentuk dinamika sosial dan budaya komunitasnya. Studi ini mengeksplorasi peran GMIM sebagai katalis sosial yang mempromosikan kesetaraan gender melalui ajaran, praktik, dan upaya konkret untuk memberdayakan perempuan secara ekonomi, sosial, dan politik. Menggunakan metode kualitatif, data dikumpulkan melalui wawancara dengan pemimpin gereja, anggota jemaat perempuan, dan dokumen gereja yang merinci kebijakan dan program yang telah dilaksanakan. Temuan menyoroti bahwa GMIM tidak hanya sebagai tempat ibadah tetapi juga sebagai pusat pendidikan dan advokasi tentang kesetaraan gender. Dengan memanfaatkan nilai-nilai keagamaan dan jaringan sosial, GMIM berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesetaraan gender di tingkat global dan memfasilitasi akses yang adil terhadap sumber daya dan peluang bagi perempuan. Keterlibatan aktif lembaga keagamaan dalam mendorong masyarakat yang inklusif dan berkelanjutan di seluruh dunia memastikan bahwa semua anggota komunitas, tanpa memandang gender, memiliki kesempatan yang adil dan setara dalam upaya pembangunan masyarakat dan nasional.