Penelitian ini menganalisis pengaruh berbagai faktor terhadap kondisi financial distress pada perusahaan-perusahaan di Indonesia, dengan fokus khusus pada profitabilitas, kepemilikan institusional, ukuran perusahaan, umur perusahaan, biaya bunga, pembayaran dividen, laba ditahan, dan dampak pandemi COVID-19. Data dikumpulkan dari semua Perusahaan (kecuali sektor keuangan) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan dianalisis menggunakan regresi logistik untuk menentukan hubungan antara variabel-variabel tersebut dan financial distress. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas, laba ditahan, dan usia perusahaan memiliki pengaruh signifikan terhadap penurunan kemungkinan financial distress, menunjukkan bahwa perusahaan yang lebih menguntungkan, memiliki laba ditahan yang lebih besar, dan beroperasi lebih lama cenderung lebih stabil secara finansial. Sebaliknya, dampak pandemi COVID-19, ukuran perusahaan, dan biaya bunga ditemukan memiliki pengaruh signifikan positif terhadap peningkatan kemungkinan financial distress, mengindikasikan bahwa perusahaan yang lebih besar dan dengan beban bunga yang tinggi lebih rentan terhadap kesulitan keuangan, terutama selama krisis seperti pandemi COVID-19.