This study investigates the impact of the G20 Bali Declaration which played a crucial role in guiding Indonesia’s economic recovery efforts by emphasizing multilateral cooperation and sustainable development initiatives, aligning with G-20 objectives of 2022 on Indonesia’s economic recovery and sustainable development post-COVID-19. The research aims to analyze the impact of COVID-19 on developing countries and how Indonesia leveraged G20supported neoliberal policies, infrastructure projects, and social initiatives to navigate pandemic-related challenges and achieve sustainable growth. The theoretical argument posits that neo-liberal policies have facilitated international cooperation and collective action, as endorsed by the G20, and such policies are crucial for developing countries in addressing global economic disruptions and achieving Sustainable Development Goals (SDGs). The research utilizes a case study methodology approach, using qualitative assessments of policy implementations and their social impacts and also data of economic indicators such as GDP growth, investment inflows, and trade volumes. Findings indicate that Indonesia’s GDP growth rebounded in 2021 but improved again in 2022, driven by substantial economic stimulus measures and strategic infrastructure investments. Additionally, G20 initiatives facilitated improvements in healthcare, education, and community-level projects, contributing to enhanced social equity and environmental sustainability. The study concludes that the G20’s role was instrumental in attaining Indonesia’s recovery, emphasizing the need for continued collaboration and adherence to the principles outlined in the Bali Declaration that played a crucial role in guiding Indonesia’s economic recovery efforts by emphasizing multilateral cooperation and sustainable development initiatives, aligning with G-20 objectives for sustained development. / Studi ini menyelidiki dampak Deklarasi Bali G20 yang berperan penting dalam memandu upaya pemulihan ekonomi Indonesia dengan mempertimbangkan kerja sama multilateral dan inisiatif pembangunan berkelanjutan, selaras dengan tujuan G-20 tahun 2022 mengenai pemulihan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan Indonesia pasca-COVID-19 . Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak COVID-19 terhadap negara-negara berkembang dan bagaimana Indonesia memanfaatkan kebijakan neoliberal, proyek infrastruktur, dan inisiatif sosial yang didukung G20 untuk mengatasi tantangan terkait pandemi dan mencapai pertumbuhan berkelanjutan. Argumen teoritisnya menyatakan bahwa kebijakan neo-liberal telah memfasilitasi kerja sama internasional dan tindakan kolektif, seperti yang didukung oleh G20, dan kebijakan tersebut sangat penting bagi negara-negara berkembang dalam mengatasi gangguan ekonomi global dan mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Penelitian ini menggunakan pendekatan metodologi studi kasus dengan menggunakan penilaian kualitatif terhadap implementasi kebijakan dan dampak sosialnya serta data indikator ekonomi seperti pertumbuhan PDB, arus masuk investasi, dan volume perdagangan. Temuan menunjukkan bahwa pertumbuhan PDB Indonesia kembali pulih pada tahun 2021 namun kembali membaik pada tahun 2022, didorong oleh langkah-langkah stimulus ekonomi yang besar dan investasi infrastruktur strategis. Selain itu, inisiatif G20 memfasilitasi perbaikan di bidang layanan kesehatan, pendidikan, dan proyek di tingkat masyarakat, sehingga berkontribusi terhadap peningkatan keadilan sosial dan kelestarian lingkungan. Studi ini menyimpulkan bahwa peran G20 sangat penting dalam mencapai pemulihan Indonesia, menekankan perlunya kolaborasi berkelanjutan dan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip yang diuraikan dalam Deklarasi Bali yang memainkan peran penting dalam memandu upaya pemulihan ekonomi Indonesia dengan mempertimbangkan kerja sama multilateral dan inisiatif pembangunan berkelanjutan. , selaras dengan tujuan G-20 untuk pembangunan berkelanjutan