Latar Belakang: Sumber stres kronik yang dialami oleh remaja mayoritas berasal dari bidang akademis. Stres akademik ini dapat mengganggu seseorang baik secara fisik maupun mental dan menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya dismenorea primer. Dismenorea primer merupakan hal yang sering dialami oleh remaja perempuan dan dapat mempengaruhi kehidupan pribadi dari remaja serta membatasi kinerja sosial dan akademik yang dijalaninya. Saat ini masih sedikit penelitian yang melihat hubungan antara stres akademik dengan terjadinya dismenorea primer dan hasil yang didapatkan juga berbeda-beda. Tujuan: Mengidentifikasi hubungan antara pengaruh stres akademik dengan kejadian dismenorea primer pada remaja perempuan di SMA Sekolah Dian Harapan. Metodelogi: Metode penelitian yang digunakan pada studi ini adalah potong lintang. Sampel yang digunakan adalah siswi SMA Sekolah Dian Harapan dengan jumlah minimal sebesar 134 sampel. Data yang didapatkan nantinya akan dianalisa menggunakan perangkat lunak SPSS Statistics versi 23 secara bivariat. Hasil: Dari sebanyak 138 responden, didapatkan sebanyak 79 sampel mengalami stres akademik sedang dan sebanyak 75 sampel mengalami dismenorea primer kategori sedang. Hubungan antara stres akademik dengan kejadian dismenorea primer memberikan hasil yang tidak signifikan berdasarkan uji Contuinity Correctionb dengan nilai p sebesar 0,467. Kesimpulan: Tidak ditemukan adanya hubungan antara tingkat stres akademik dengan kejadian dismenorea primer pada remaja putri SMA di Sekolah Dian Harapan. / Background: Chronic stress experienced by adolescents predominantly originates from academic areas. This academic stress can disrupt an individual both physically and mentally and is one of the factors influencing the occurrence of primary dysmenorrhea. Primary dysmenorrhea is commonly experienced by female adolescents and can affect their personal lives, limiting their social, and also their academic performance. Currently, there is still limited research examining the relationship between academic stress and the occurrence of primary dysmenorrhea, and the results obtained have been varied. Research Objective: Identifying the relationship between the impact of academic stress and the incidence of primary dysmenorrhea among female adolescents at Dian Harapan School. Methodology: The research method used in this study is a cross-sectional study. The sample consists of female high school students at Dian Harapan School, with a minimum of 134 samples. The data obtained will be analyzed bivariately using SPSS Statistics software version 23. Results: Out of 138 respondents, 79 samples experienced moderate academic stress and 75 samples experienced moderate primary dysmenorrhea. The relationship between academic stress and the incidence of primary dysmenorrhea was not found to be significant based on the Contuinity Correctionb test, with a p-value of 0.467. Conclusion: There is no relationship found between the level of academic stress and the incidence of primary dysmenorrhea among female high school students at Dian Harapan School.