Latar Belakang: Gangguan pada penglihatan bisa terjadi pada setiap individu mulai dari ringan hingga berat yang dapat mengakibatkan kebutaan. Glaukoma merupakan penyebab kebutaan tertinggi kedua yang disebabkan oleh peningkatan tekanan pada bola mata. Faktor resiko utama penyebab glaukoma adalah peningkatan tekanan intraokular. Hal ini bersifat kronis, sehingga jika tidak diatasi maka akan menyebabkan penyempitan lapang pandang hingga bisa menyebabkan kebutaan. Selain itu, faktor resiko lainnya adalah berusia 40 tahun keatas, riwayat keluarga, diabetes, hipertensi, cedera mata, dan pemakaian steroid jangka panjang Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui hubungan hipertensi dan kadar HbA1c dengan peningkatan tekanan intraokular pasien Siloam Hospitals Lippo Village. Metode: Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional dengann sampel yang dibutuhkan adalah 89 pasien Siloam Hospitals Lippo Village. Penelitian ini akan menggunakan data rekam medis pasien. Hasil: Terdapat 89 sampel yang memenuhi kriteri inklusi-eksklusi untuk ikut dalam penelitian. Sebanyak 42 (47,2%) pasien yang memiliki peningkatan tekanan intraokular. Nilai p-value yang diperoleh sebesar 0,007 untuk variabel hipertensi dan 0,008 untuk variabel HbA1c (p < 0,05) yang menunjukan adanya hubungan yang signifikan. Kesimpulan: Terdapat hubungan hipertensi dan kadar HbA1c dengan peningkatan tekanan intraokular pasien Siloam Hospitals Lippo Village Kata kunci: Tekanan Intraokular, Hipertensi, HbA1c, Diabetes melitus Referensi: 32 (2015 – 2023) / Background: Vision problems can occur in every individual, ranging from mild to severe, which can result in blindness. Glaucoma is the second highest cause of blindness caused by increased pressure in the eyeball. The main risk factor for glaucoma is increased intraocular pressure. This is chronic, so if it is not treated it will cause narrowing of the field of view and can cause blindness. Apart from that, other risk factors are being over 40 years old, family history, diabetes, hypertension, eye injury, and long-term steroid use. Objectives: To determine the relationship between hypertension and HbA1c levels with increased intraocular pressure in Siloam Hospital Lippo Village patients. Methods: This research used a cross-sectional study design with the required sample being 89 Siloam Hospitals Lippo Village patients. This research will use patient medical record data. Results: There were 89 samples who met the inclusion-exclusion criteria to take part in the research. A total of 42 (47.2%) patients had increased intraocular pressure. The p-values obtained were 0.007 for hypertension variable and 0.008 for HbA1c variable (p < 0.05) which shows that there is a significant relationship. Conclusion: There is a relationship between hypertension and HbA1c levels with increased intraocular pressure in Siloam Hospitals Lippo Village patients. Keywords: Intraocular Pressure, Hypertension, HbA1c, Diabetes melitus References: 32 (2015 – 2023)