Berkembangnya teknologi memudahkan manusia untuk menjalin hubungan secara virtual. Dengan segala keterbatasan yang ada, seperti keterbatasan kontak fisik dan komunikasi yang terjalin secara virtual, peneliti ini bertujuan untuk menganalisa pola komunikasi antarpribadi dalam hubungan virtual serta hambatan apa saja yang dialami oleh pasangan yang menjalani hubungan virtual. Penelitian ini berangkat dari konsep komunikasi antarpribadi dan menggunakan teori penetrasi sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi. Hasil penelitian diperoleh melalui wawancara mendalam semi-terstruktur dengan individu yang sedang menjalani hubungan romantis secara virtual. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa terbentuknya hubungan virtual terjadi melalui platform media sosial, antara lain adalah aplikasi pesan instan dan aplikasi kencan online, maka dari itu pola komunikasi pada hubungan virtual bersifat sekunder. Penelitian ini juga menunjukkan bagaimana pasangan dalam hubungan virtual menjalin komunikasi antarpribadi secara terbuka, mendukung, positif, berempati, dan setara. Selain itu, hambatan terbesar dalam menjalin hubungan secara virtual adalah keterbatasan kontak fisik, waktu, jarak, dan keterbatasan dalam mengekspresikan komunikasi secara non-verbal. / The development of technology makes it easier for humans to establish virtual relationships. With all the limitations that exist, such as limited physical contact and communication that is established virtually, this researcher aims to analyze interpersonal communication patterns in virtual relationships and what obstacles are experienced by couples who are in virtual relationships. This research departs from the concept of interpersonal communication and uses social penetration theory. This study uses a qualitative approach with phenomenological methods. The results of the study were obtained through in-depth semi-structured interviews with individuals who are in virtual romantic relationships. The findings of this study indicate that the formation of virtual relationships occurs through social media platforms, including instant messaging applications and online dating applications, therefore communication patterns in virtual relationships are secondary. This study also shows how couples in virtual relationships establish interpersonal communication openly, supportively, positively, empathetically, and equally. In addition, the biggest obstacles in establishing virtual relationships are limited physical contact, time, distance, and limitations in expressing communication non- verbally.