Penelitian ini mengkaji peran diplomasi agama Vatikan dalam mempromosikan dialog antaragama di Republik Afrika Tengah (RAT) antara komunitas Kristen dan Muslim pada periode 2013 – 2024. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif dan teori Konstruktivisme Transnasional, penelitian ini mengeksplorasi bagaimana Vatikan, melalui otoritas moralnya, narasi berbasis nilai agama, dan inisiatif kemanusiaan, menjembatani perpecahan yang disebabkan oleh konflik etnis dan agama yang dipicu oleh pemberontakan koalisi Séléka pada tahun 2013.Temuan penelitian menunjukkan bahwa Vatikan telah berhasil menciptakan ruang dialog melalui kunjungan Paus Fransiskus (2015), pembentukan National Religious Peace Platform, serta inisiatif seperti bantuan kemanusiaan dan advokasi keadilan sosial. Upaya ini memperkuat rasa saling menghormati dan kolaborasi di antara komunitas yang bertikai. Namun, pengaruh Vatikan dibatasi oleh dinamika politik dan ekonomi RAT yang kompleks. Penelitian ini menegaskan pentingnya narasi agama dalam mediasi konflik, seperti yang didukung oleh dokumen Vatikan seperti Pacem In Terris dan Fratelli Tutti. Studi ini juga menggarisbawahi peran lembaga keagamaan sebagai aktor normatif yang signifikan dalam membentuk norma global untuk perdamaian dan rekonsiliasi./This research examines the role of Vatican religious diplomacy in fostering interfaith dialogue between Christian and Muslim communities in the Central African Republic (CAR) from 2013 to 2024. Through a qualitative and descriptive approach and Transnational Constructivism theory, this research explores how the Vatican leveraged its moral authority, religious narratives, and humanitarian initiatives to bridge divides caused by ethno-religious conflicts triggered by the Séléka coalition rebellion in 2013. The findings of this research indicate that the Vatican successfully facilitated dialogue spaces through Pope Francis’s 2015 visit, the establishment of the National Religious Peace Platform, and initiatives such as humanitarian aid and advocacy for social justice. These efforts enhanced mutual respect and collaboration among conflicting communities. However, the impact of these efforts was limited by CAR's complex political and economic dynamics. This research underscores the significance of religious narratives in conflict mediation, as exemplified by Vatican documents like Pacem in Terris and Fratelli Tutti. It highlights the unique role of religious institutions as normative actors in shaping global norms for peace and reconciliation.