Penelitian ini membahas strategi rebranding dalam pembentukan identitas baru Gereja Bahtera Indonesia, yang sebelumnya dikenal sebagai Jakarta Harvest Community Church. Latar belakang penelitian ini didasarkan pada perlunya gereja menghadapi tantangan rebranding untuk mencerminkan arah dan visi baru organisasi. Permasalahan utama yang diidentifikasi adalah bagaimana strategi komunikasi diterapkan untuk memastikan penerimaan jemaat terhadap perubahan tersebut. Penelitian ini menggunakan teori Communicative Constitution of Organizations (CCO) dan Konsep rebranding untuk menganalisis dinamika komunikasi organisasi dalam proses rebranding. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus, melibatkan wawancara mendalam, observasi, dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan yang bertahap dan terintegrasi, melalui media sosial, khotbah, dan komunikasi personal, efektif dalam mengkomunikasikan perubahan kepada jemaat. Respon jemaat umumnya positif, meskipun terdapat tantangan dalam menjangkau jemaat baru. Kesimpulan penelitian menegaskan pentingnya konsistensi pesan dan koordinasi antar departemen gereja dalam proses rebranding. Sebagai saran, gereja dapat meningkatkan interaktivitas melalui platform digital dan evaluasi berkala terhadap penerimaan jemaat untuk memastikan keberhasilan jangka panjang. / This study examines the marketing communication strategy employed in the rebranding process of Gereja Bahtera Indonesia, formerly known as Jakarta Harvest Community Church. The research background highlights the church's need to address rebranding challenges to align with its new direction and vision. The primary issue identified is how communication strategies are implemented to ensure congregation acceptance of the changes. This study utilizes the Communicative Constitution of Organizations (CCO) theory and the concept of rebranding to analyze the dynamics of organizational communication during the rebranding process. A qualitative research method with a case study approach was employed, involving in-depth interviews, observations, and document analysis. The findings reveal that a gradual and integrated approach—leveraging social media, sermons, and personal communication—effectively conveys the changes to the congregation. While the general response from congregants is positive, challenges remain in engaging new members. The study concludes that message consistency and coordination among church departments are critical for successful rebranding. It is recommended that the church enhance interactivity through digital platforms and conduct regular evaluations of congregation acceptance to ensure long-term success.