Slow Move Bazaar merupakan sebuah bazaar fesyen berkelanjutan pertama di Indonesia yang mengedepankan fesyen lambat, hidup berkelanjutan, dan etika produksi. Sebagai pionir dalam industri fesyen di Indonesia, Slow Move Bazaar menggunakan media sosial Instagram sebagai platform untuk mempromosikan acara sekaligus menjangkau audiens. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh paparan media terhadap minat berkunjung dan minat berkunjung kembali audiens melalui teori Elaboration Likelihood Model, serta mengkaji peran jalur Central Route sebagai penghubung antara media exposure dengan minat berkunjung serta minat berkunjung kembali. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif eksplanatif dengan pendekatan survei. Teknik pengambilan sampel menggunakan non-probability sampling dengan purposive sampling, yang melibatkan 100 responden dengan ketentuan mengetahui tentang Slow Move Bazaar, mengikuti Instagram Slow Move Bazaar, dan pernah berkunjung ke acara bazaar tersebut. Data dikumpulkan dari kuesioner yang berisikan 33 pernyataan yang dianalisis menggunakan PLS-SEM dengan software SmartPLS 4 V.4.1.0.3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa paparan media Instagram memiliki pengaruh signifikan terhadap minat berkunjung serta minat berkunjung kembali. Melalui jalur Central Route, audiens cenderung memproses pesan yang informatif tentang acara Slow Move Bazaar. Temuan ini memberikan perspektif penting bagi pengelola acara serta mahasiswa Ilmu Komunikasi dalam merancang strategi pemasaran melalui media sosial guna menarik minat audiens secara efektif.