Beberapa penelitian mengenai prejudice dan religiusitas menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara kedua variabel tersebut. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Allport, ia menemukan semakin religius seseorang maka ia memiliki kecenderungan untuk prejudice lebih besar (dalam Divido, Glick, dan Rudman, 2005). Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan tingkat prejudice pada mahasiswa minoritas beragama Islam yang mengikuti perkumpulan agama dengan yang tidak mengikuti perkumpulan agama, khususnya dalam prejudice terhadap kelompok agama lain yang merupakan mayoritas di UPH. Penelitian ini melibatkan 102 partisipan berusia 17-24 tahun yang dipilih dengan menggunakan purposive sampling. Adapun metode dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan menggunakan kuesioner yang disusun oleh peneliti berdasarkan teori prejudice Myers (2013) untuk mengukur tingkat prejudice dan menggunakan alat ukur pendamping yaitu I/E-R Scales oleh Gorsuch dan McPherson (1989) untuk mengukur orientasi agama. Selanjutnya, pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan Independent-sampel t-test. Hasil menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikansi mengenai tingkat prejudice pada mahasiswa Islam di UPH yang mengikuti perkumpulan agama dan tidak (t(102) = .603, p = .548).