A student athlete is a student who also plays the role of an athlete. In this context, student athletes have numerous responsibilities and demands stemming from both roles, which can lead to a tendency to becoming perfectionistic and may cause anxiety. Therefore, it is essential for student athletes to possess self-efficacy to manage their tasks and responsibilities effectively. The aim of this study is to identify the role of perfectionism in self-efficacy among student athletes. This research was conducted using a quantitative approach with Spearman's correlation test, involving 213 student athletes from various universities. Data were collected through a questionnaire measuring levels of perfectionism and self-efficacy. The correlation analysis revealed a significant positive relationship between the dimensions of perfectionism (self-oriented perfectionism and socially prescribed perfectionism) and self-efficacy, where higher levels of perfectionism were associated with increased self-efficacy. However, it is important to emphasize perfectionism that is adaptive and realistic. Based on these findings, it is recommended that training programs for student athletes provide support and realistic training programs focused on developing self-efficacy, which can help student athletes achieve their goals while managing their realistic perfectionistic tendencies. / Mahasiswa atlet merupakan seorang mahasiswa yang juga memiliki peran sebagai atlet. Dalam hal ini, mahasiswa atlet memiliki banyak tanggung jawab atau tuntutan dari peran yang ada, sehingga ada kecenderungan untuk menjadi seorang yang perfeksionis dan dapat menimbulkan kecemasan. Untuk itu, penting bagi mahasiswa atlet untuk memiliki efikasi diri untuk menyelesaikan tugas dan tanggung jawab mereka. Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengidentifikasi peran perfeksionisme terhadap efikasi diri pada mahasiswa atlet. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan uji korelasi spearman dan melibatkan 213 mahasiswa atlet dari berbagai universitas. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang mengukur tingkat perfeksionisme dan efikasi diri. Analisis korelasi menunjukkan adanya hubungan yang positif yang signifikan antara dimensi perfeksionisme (self-oriented perfectionism dan socially prescribed perfectionism) dan efikasi diri, di mana tingkat perfeksionisme yang lebih tinggi berhubungan dengan peningkatan efikasi diri, namun penting untuk memperhatikan perfeksionisme yang bersifat adaptif dan realistis. Berdasarkan dari temuan ini, disarankan pada pelatihan bagi mahasiswa atlet, dapat memberikan dukungan dan program pelatihan yang realistis dan berfokus pada pengembangan efikasi diri yang dapat membantu mahasiswa atlet untuk mencapai tujuan mereka, dan mahasiswa atlet dapat mengelola kecenderungan perfeksionisme mereka yang realistis.