Salah satu sekolah yang dibangun khusus untuk siswa-siswi yang berasal dari Papua terletak di Tangerang. Siswa-siswi yang datang dari Papua berasal dari suku Mamit, Daboto, dan Lani. Berasal dari suku yang berbeda mengakibatkan adanya tantangan yang dihadapi di sekolah. Tantangan pertama adalah siswa cenderung individualis dan berinteraksi dengan suku yang sama. Akibatnya, di dalam kelas, siswa menjadi individualis. Tantangan yang kedua dari setiap suku adalah memiliki Bahasa daerah masing-masing dan kurangnya penggunaan Bahasa Indonesia, sehingga mengalami kesulitan dalam berkomunikasi, membaca, dan menyajikan informasi. Dampak dari tantangan kedua ini mengakibatkan pada tantangan selanjutnya, yaitu kurangnya keterampilan berbahasa mengakibatkan rendahnya kemampuan siswa dalam berpikir kritis.Mata pelajaran Agama akan diajarkan di dalam kelas dengan harapan siswa dapat memahami ajaran Yesus dan dapat menerapkan dalam kehidupan pribadinya. Pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas akan didukung dengan penerapan strategi inkuiri. Penerapan strategi inkuiri berupaya mendukung pembelajaran agama di dalam kelas dan berupaya mengatasi tantangan yang ada di dalam kelas. Penerapan strategi inkuiri mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan, mengeksplorasi konsep agama, dan menerapkan di dalam kehidupan sehari-hari.Penerapan strategi inkuiri menunjukkan hasil yang memuaskan, yang dapat dilihat dari hasil evaluasi yang dilakukan di dalam kelas. Sebanyak 14.29% siswa berhasil memahami tujuan pembelajaran dengan baik, 67.86% mengalami kemajuan, sementara 17.86% belum mencapai kriteria kelulusan minimal. Evaluasi dilakukan untuk melihat tingkat keberhasilan dari penerapan strategi inkuiri di dalam kelas sesuai dengan kondisi dan tantangan di dalam kelas. Hasil evaluasi membuat guru melakukan perbaikan dalam pengajaran kedepannya serta tindak lanjut yang akan diterapkan di dalam kelas. Penerapan strategi inkuiri dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berinteraksi dengan sesama dalam bentuk kelompok, meningkatkan literasi, dan berpikir kritis. Hal ini dapat didukung di setiap tahapan yang ada pada inkuiri. Guru berperan sebagai pembimbing bagi siswa di dalam kelas.