Film merupakan media yang berguna untuk menyampaikan cerita visual serta representasi budaya. Dalam ilmu komunikasi, film tidak hanya merupakan sarana hiburan atau ekspresi artistik tetapi juga sebagai alat untuk melakukan kritik budaya serta sosial, hingga persuasi ideologi. Film Budi Pekerti karya Wregas Bhanuteja mengangkat fenomena cancel culture di Indonesia yang berimbas pada kerusakan karir hingga problematika pada keluarga. Cancel culture adalah fenomena sosial dimana individu mengalami kecaman dan pengucilan karena dianggap melanggar atau melakukan perilaku kurang menyenangkan, yang seringkali difasilitasi oleh media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis representasi unsur cancel culture dalam film Budi Pekerti menggunakan analisis dramatistik pentad Kenneth Burke. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, dengan objek penelitian unsur cancel culture, sumber data film Budi Pekerti dan teknik pengumpulan data yaitu dokumentasi. Kenneth Burke menjelaskan bahwa kehidupan manusia adalah sebuah drama, terkait teorinya Dramatistik Pentad merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui apa dan mengapa orang-orang melakukan sesuatu dilihat dari motif mereka. Penelitian ini menganalisis 12 adegan dari film Budi Pekerti dengan kelima unsur Dramatistik Pentad yaitu act, scene, agency, agent dan purpose. 12 adegan ini memberikan visualisasi akan proses cancel culture yang didukung oleh unsur-unsur cancel culture oleh Janssens & Spreeuwenberg. / Film is a useful medium for conveying visual stories and cultural representations. In communication science, film is not only a means of entertainment or artistic expression but also a tool for cultural and social criticism, as well as ideological persuasion. The film Andragogy by Wregas Bhanuteja addresses the cancel culture phenomenon in Indonesia which has an impact on career damage and family problems. Cancel culture is a social phenomenon where individuals experience criticism and ostracism because they are deemed to have violated or engaged in unpleasant behavior, which is often facilitated by social media. This research aims to analyze the representation of cancel culture elements in the film Andragogy using Kenneth Burke's dramatistic pentad analysis. This research using qualitative descriptive methode with cancel culture elements as research object, Andragogy films as a data source and documentation as a data collection technique. Kenneth Burke explained that human life is a drama, related to his theory, Dramatistic Pentad is a tool used to find out what and why people do something based on their motives. This research analyzes 12 scenes from the film Andragogy with the five dramatic elements of Pentad, namely act, scene, agency, agent and purpose. These 12 scenes provide a visualization of the cancel culture process which is supported by cancel culture elements by Janssens & Spreeuwenberg.