Kecerdasan Buatan (KB) merupakan teknologi yang sedang marak beberapa waktu terakhir ini karena munculnya teknologi Generative AI seperti ChatGPT yang berdampak bagi kehidupan manusia. Dampak ini dapat dirasakan baik secara nasional dan internasional, baik dalam industri bisnis maupun hingga industri musik, antara lain dengan munculnya aplikasi seperti SunoAI, LANDR, serta personalisasi pengguna pada aplikasi Spotify. Melalui penelitian ini, penulis akan menganalisis penggunaan AI dalam kegiatan distribusi dan konsumsi musik di Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif yaitu melalui wawancara terhadap beberapa narasumber yang merupakan pemangku kepentingan dalam industri musik yang telah memanfaatkan AI dalam proses distribusi dan/atau konsumsi musiknya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan KB dalam proses distribusi dan konsumsi musik di Indonesia sudah ada, tetapi masih belum digunakan secara umum. Hal ini disebabkan oleh adanya kesalahpahaman mengenai definisi KB di kalangan masyarakat dan masih banyaknya kekurangan dari KB. Di sisi lain, penulis menemukan salah satu dampak positif dari penggunaan KB adalah efisiensi biaya dan waktu. Berdasarkan teori transhumanisme dan visi era industri 5.0, implikasi dari penelitian ini adalah pentingnya mengadopsi sikap yang lebih terbuka serta menjalin kolaborasi dengan teknologi, khususnya dalam mengoptimalkan penggunaan KB di industri musik.