Kerja sama perdagangan bilateral antara Indonesia dan Jerman telah berlangsung selama beberapa dekade, mencerminkan dinamika yang kompleks dan penuh tantangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pasang surut kerja sama perdagangan kedua negara, termasuk dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi, peluang dan tantangan yang dihadapi, serta upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam perdagangan bilateral. Penulisan ini menggunakan pendekatan Neoliberalisme dengan didukung konsep kerja sama internasional, perdagangan bilateral, dan integrasi ekonomi. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian ini memanfaatkan metode deskriptif dan komparatif untuk menggambarkan secara mendalam fenomena yang dikaji. Metode deskriptif digunakan untuk menganalisis evolusi perdagangan kedua negara, termasuk nilai ekspor-impor, jenis barang dan jasa yang diperdagangkan, serta sektor ekonomi dominan. Sementara itu, metode komparatif diterapkan untuk mengidentifikasi persamaan dan perbedaan dalam upaya yang dilakukan oleh kedua negara dalam mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang yang ada. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerja sama perdagangan Indonesia-Jerman dipengaruhi oleh dinamika global, kebijakan perdagangan, dan faktor internal masing-masing negara. Tantangan utama meliputi hambatan tarif, regulasi perdagangan, dan perbedaan standar teknis. Namun, peluang tetap ada melalui peningkatan kerja sama di sektor teknologi, energi terbarukan, dan manufaktur. Upaya seperti penyesuaian kebijakan perdagangan, promosi investasi bilateral, dan dialog ekonomi strategis menjadi langkah penting untuk memperkuat kerja sama perdagangan. Penelitian ini memberikan wawasan penting bagi pembuat kebijakan dalam mengembangkan strategi yang lebih efektif untuk mengoptimalkan kerja sama perdagangan bilateral Indonesia dan Jerman. / Bilateral trade connections between Indonesia and Germany have existed for decades, exhibiting complex and demanding dynamics. This study will look at the ups and downs of trade relations between the two countries, as well as their impact on economic growth, opportunities and difficulties, and initiatives to reduce impediments to bilateral trade. This article takes a Neoliberal perspective, underpinned by principles such as international collaboration, bilateral commerce, and economic integration. This study takes a qualitative approach, employing descriptive and comparative methodologies to thoroughly characterize the phenomena under consideration. The descriptive technique is used to examine the evolution of commerce between the two countries, including the value of exports and imports, the types of commodities and services traded, and the most important economic sectors. Meanwhile, the comparative method is applied to identify similarities and differences in efforts made by the two countries in overcoming challenges and utilizing existing opportunities. The results of the study show that Indonesia-Germany trade relations are influenced by global dynamics, trade policies, and internal factors of each country. The main challenges include tariff barriers, trade regulations, and differences in technical standards. However, opportunities remain through increased cooperation in the technology, renewable energy, and manufacturing sectors. Efforts such as adjusting trade policies, promoting bilateral investment, and strategic economic dialogue are important steps to strengthen trade relations. This research provides important insights for policy makers in developing more effective strategies to optimize bilateral trade relations between Indonesia and Germany.