Pemanasan global telah menyebabkan degradasi lingkungan, memunculkan ancaman seperti perubahan iklim, pengasaman laut, hilangnya keanekaragaman hayati, kenaikan permukaan laut, dan polusi plastik. Negara Kepulauan Kecil Berkembang (SIDS) sangat rentan terhadap ancaman ini karena lokasi, ukuran, dan populasinya. Untuk mengatasi tantangan tersebut, Commonwealth Blue Charter (CBC) didirikan pada tahun 2018 dengan fokus pada isu-isu kelautan melalui sepuluh Action Groups. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memahami dan menganalisis efisiensi CBC serta mengkaji kekurangan dalam kinerjanya. Dengan fokus pada Antigua dan Barbuda, Fiji, Seychelles, dan Maladewa, penelitian ini menggunakan teori Neoliberalisme serta konsep Global Environmental Governance, Liberal Environmentalism, dan International Institutions. Data penelitian ini diperoleh dari studi literatur, dokumen yang diterbitkan oleh CBC dan Persemakmuran Bangsa-Bangsa, serta buku dan wawancara dengan para ahli terkait. Penelitian ini menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi CBC, termasuk keterbatasan dana, teknologi yang kurang berkembang, dan ketergantungan yang kuat antara negara maju dan berkembang. Meskipun Piagam ini menyediakan platform untuk kolaborasi, keberhasilannya bergantung pada negara maju dalam memanfaatkan sumber daya mereka serta komitmen seluruh anggota untuk mencapai tujuan bersama dengan upaya yang setara. Jika para anggota dapat menyelaraskan perspektif dan tindakan, CBC dapat secara efektif memenuhi visi dan misinya. Secara khusus, CBC memberikan kesempatan untuk SIDS dengan menempatkan mereka sebagai pemimpin untuk Action Groups, memberikan mereka tempat untuk bersinar di antara negara maju dan komunitas global. / Global warming has led to environmental degradation, posing threats including climate change, ocean acidification, biodiversity loss, sea-level rise, and plastic pollution. Small Island Developing States (SIDS) are especially vulnerable due to their location, size, and population. The Commonwealth Blue Charter (CBC) was established in 2018 to tackle these challenges, focusing on ocean-related issues through its ten Action Groups. Hence, this research seeks to understand and analyse the efficiency of the CBC and then evaluate the drawbacks of the Charter’s performance. Focusing on Antigua and Barbuda, Fiji, Seychelles, and Maldives, this research is paired with the Neoliberalist theory, and the concepts of Global Environmental Governance (GEG), Liberal Environmentalism, and International Institutions. The data of this research is gained from literature studies, documents published by the CBC and Commonwealth, and books and interviews with related experts. This research highlights several challenges faced by the CBC, including limited funding, underdeveloped technologies, and the strong interdependence between developed and developing nations. While the Charter provides a platform for collaboration, its success depends on developed nations leveraging their resources and all members committing to shared goals with equal effort. If members align in perspective and action, the Charter can effectively address its visions and missions. Notably, the CBC empowers SIDS by positioning them as leaders of the Action Groups, offering them a platform to stand out among developed states and the global community.