The decision of career women not to marry is a social phenomenon that is increasingly drawing attention amidst changing gender roles in society. This study aims to explore the role of interpersonal communication in supporting this decision from the perspective of liberal feminism. The research method employed is descriptive qualitative with a constructivist paradigm approach. Data were collected through in-depth interviews, observations, and document studies, and validated using triangulation techniques. The research informants included career women, their families, and relevant colleagues. The findings show that interpersonal communication plays a significant role in supporting career women's decisions not to marry. Interactions with family and friends provide emotional support and social validation, helping women navigate the pressures of traditional norms. Discussions with colleagues who share similar views also strengthen their convictions. The study also found that social norms and gender expectations remain challenges in the communication process. Many career women face social stigma, which often influences their communication patterns. However, through adaptive communication and support from their surroundings, they can sustain their decision to focus on their careers without being bound by marriage. / Keputusan perempuan karir untuk tidak menikah merupakan fenomena sosial yang semakin menarik perhatian di tengah perubahan peran gender dalam masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran komunikasi interpersonal dalam mendukung keputusan tersebut dari perspektif feminisme liberal. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan paradigma konstruktivisme. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumentasi, kemudian divalidasi menggunakan teknik triangulasi. Informan penelitian mencakup perempuan karir, keluarga mereka, serta rekan kerja yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal berperan signifikan dalam mendukung keputusan perempuan karir untuk tidak menikah. Interaksi dengan keluarga dan teman memberikan dukungan emosional dan validasi sosial yang membantu perempuan menghadapi tekanan norma tradisional. Diskusi dengan rekan kerja yang memiliki pandangan serupa juga memperkuat keyakinan mereka. Penelitian ini juga menemukan bahwa norma sosial dan ekspektasi gender tetap menjadi tantangan dalam proses komunikasi. Banyak perempuan karir menghadapi stigma sosial, yang sering kali memengaruhi pola komunikasi mereka. Namun, melalui komunikasi yang adaptif dan dukungan dari lingkungan sekitar, mereka dapat mempertahankan keputusan untuk fokus pada karir tanpa terikat pernikahan.