Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji proses pembentukan konsep diri Generasi Z di Instagram dalam konteks fenomena Fear of Other People's Opinions (FOPO). Dengan pendekatan kualitatif dan metode fenomenologis, penelitian ini menggali bagaimana Generasi Z membangun identitas digital mereka melalui platform media sosial, khususnya Instagram. Generasi Z, yang merujuk pada individu yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, menggunakan Instagram untuk memproses pembentukan konsep diri yang selaras dengan ekspektasi sosial dan budaya. Proses pembentukan konsep diri ini bersifat dinamis dan kompleks, di mana Generasi Z mengelola konsep diri dengan menonjolkan aspek positif seperti estetika, gaya hidup, dan pencapaian, serta menghindari aspek negatif. Fenomena FOPO memperkuat kebutuhan akan validasi, yang diukur melalui likes dan komentar, sehingga menimbulkan kecemasan terhadap persepsi sosial. Hal ini menyebabkan kontrol ketat terhadap citra diri dan kelelahan emosional. Berdasarkan Identity Management Theory (Imahori & Cupach, 1989) dan Presentation of Self Theory (Goffman, 1959), penelitian ini menunjukkan bahwa Generasi Z menggunakan strategi untuk proses pembentukan konsep diri mereka di tengah tekanan FOPO dan menciptakan hubungan yang lebih sehat dengan platform tersebut. Secara keseluruhan, meskipun Instagram menyediakan ruang ekspresi diri, tantangan dalam menyeimbangkan otentisitas dan ekspektasi sosial tetap mempengaruhi proses pembentukan konsep diri Generasi Z.