Siswa pada kelas penulis memiliki usia 4-5 tahun, mereka belum bisa membaca kalimat ataupun menulis kata. Berdasarkan observasi penulis, seluruh siswa memiliki gaya belajar audio visual, sehingga metode phonics (fonik) menjadi metode yang tepat untuk para siswa untuk memudahkannya mengerti materi dan fokus dalam kegiatan pembelajaran. Setelah melakukan observasi dan wawancara dengan kepala sekolah dan mentor, penulis memperoleh pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan murid di dalam kelas dan harapan orang tua yang tinggi terhadap pendidikan anak-anak mereka. Pada kesempatan kali ini penulis akan mengajarkan mata pelajaran Bahasa Inggris dengan metode phonics (fonik) pada anak usia dini, mereka akan mendapatkan pembelajaran mengenai karakter, bentuk alfabet, serta bunyi, sambil diperkenalkan pada kesadaran fonemik, seperti mengenal bunyi awal dalam kata-kata yang bertujuan membantu siswa untuk mampu membaca dan menulis dengan lancar nantinya. Bahasa adalah anugerah dari Tuhan, karena dengan berbahasa kita dapat berkomunikasi dan mengekspresikan diri kepada orang lain sama seperti Tuhan Yesus yang menunjukkan penggunaan bahasa dengan berdoa, mengajar, dan berkomunikasi. Penulis akan mengevaluasi pencapaian tujuan pembelajaran dengan memberikan lembar kerja kepada siswa dan melakukan sesi tanya jawab tentang bunyi huruf dan cara menulis yang telah diajarkan dengan harapan seluruh siswa dapat semakin mudah berbahasa inggris, pembelajaran siswa dapat dikatakan berhasil dilihat dari peningkatan nilai pada setiap pertemuan. Kegiatan pembelajaran yang di lakukan dengan metode ini berjalan efektif dan memenuhi harapan sekolah, orang tua, siswa, bahkan penulis sendiri. Pada masa mendatang penulis akan melakukan persiapan lebih matang sebelum mengajar agar materi yang disampaikan tidak terdapat kekeliruan.