Indonesia menghadapi tantangan dengan sekitar 14 juta hektar lahan kritis yang perlu revitalisasi untuk mengatasi ancaman terhadap ketahanan pangan. Penelitian ini mengusulkan rancangan sistem smart indoor farming berbasis Internet of Things (IoT) dan aplikasi mobile untuk budidaya hidroponik guna meningkatkan efisiensi pemantauan dan pengendalian lingkungan tanaman. Teknologi utama yang digunakan mencakup mikrokontroler ESP32, grow light LED, serta sensor pH, TDS, dan suhu/kelembapan yang semuanya terintegrasi melalui IoT dan dikendalikan secara real-time. Berdasarkan hasil pengujian akurasi, sensor pH dan TDS menunjukkan keakuratan masing-masing sebesar 95.56% dan 94.07% dibandingkan dengan data manual, sehingga memberikan data yang andal dan konsisten untuk pertanian hidroponik. Dengan metode pengembangan waterfall, sistem ini melalui tahapan analisis kebutuhan, desain, implementasi, pengujian, dan pemeliharaan, serta dirancang agar efisien, mandiri, dan relevan untuk meningkatkan produktivitas pertanian dalam ruangan. / Indonesia faces a significant challenge with approximately 14 million hectares of critical land requiring revitalization to address food security threats. This study proposes a smart indoor farming system design based on the Internet of Things (IoT) and a mobile application for hydroponic cultivation to enhance efficiency in monitoring and controlling plant environments. Key technologies used include the ESP32 microcontroller, LED grow lights, and pH, TDS, and temperature/humidity sensors, all integrated through IoT and controlled in real-time. Accuracy testing shows that the pH and TDS sensors achieved 95.56% and 94.07% accuracy, respectively, compared to manual data, thus providing reliable and consistent data for hydroponic farming. Using the waterfall development method, the system progresses through requirements analysis, design, implementation, testing, and maintenance stages, and is designed to be efficient, autonomous, and relevant for improving productivity in indoor farming