Penelitian ini membahas tentang kekerasan seksual terhadap anak di Indonesia, sebuah fenomena sosial yang meningkat signifikan dan memprihatinkan. Berbagai bentuk kekerasan seksual, termasuk pelecehan fisik, nonfisik, dan eksploitasi seksual, telah diatur dalam sejumlah peraturan hukum, seperti Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), Undang-Undang Perlindungan Anak, serta Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas hukum positif dalam melindungi anak sebagai korban kekerasan seksual. Metodologi yang digunakan adalah penelitian hukum normatif dengan pendekatan deskriptif analitis. Temuan menunjukkan bahwa meskipun telah tersedia perangkat hukum, implementasinya masih menghadapi kendala, seperti paradigma hukum yang kurang berorientasi pada korban, budaya patriarki, dan keterbatasan sumber daya manusia dalam penegakan hukum. Penelitian ini merekomendasikan perlunya peningkatan pendidikan hukum, perubahan paradigma penegakan hukum, dan rehabilitasi komprehensif bagi korban guna memastikan perlindungan anak dari kekerasan seksual