UMKM is a fast growing business in Indonesia and is a drive for national development. However, one of the main challenges for UMKM owner is to get credit for initial capital. The problem is the credit system usually based on interest rate and the interest rate system has market risk, which is increased interest rate, that involves default. Therefore, the concept of Profit-Loss Sharing is one of the concepts offered to be implemented for small-scale investments, because the return rate is based on the profit or loss of the trader. Although the concept of Profit-Loss Sharing has also a risk, namely dishonesty. The proportion of profit share can be calculated using the income of the trader. The trader’s income can be modelled with deterministic functions, which is constant, linear and exponent functions. The main goal of the model is to find appropriate proportion of profit share, here the investment is profitable not only for the investor also for the trader and also for the risk of being not honesty. Income with an Exponent function has the greatest value of profit-share. Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan usaha yang berkembang pesat di Indonesia dan menjadi penggerak pembangunan nasional. Namun pertumbuhan UMKM masih memiliki kendala, seperti pemberian kredit untuk modal usaha. Sistem perkreditan yang ada di dalam masyarakat biasanya berbasiskan kepada suku bunga dan sistem suku bunga tersebut memiliki risko pasar, yaitu kenaikan suku bunga yang dapat mengakibatkan peminjam mengalami gagal bayar. Oleh karena itu konsep Profit-Loss Sharing merupakan salah satu konsep yang ditawarkan untuk dapat diterapkan dalam usaha mikro, karena tingkat pengembalian pinjamannya berbasiskan kepada keuntungan atau kerugian dari pedagang. Meskipun demikian konsep Profit-Loss Sharing juga memiliki risiko, yaitu risiko ketidakjujuran dari pedagang. Proporsi bagi hasil dapat dihitung dengan menggunakan data pendapatan pedagang atau pengusaha mikro. Untuk dapat menganalisa keuntungan maksimum bagi pemberi pinjaman dan peminjam, pendapatan pedagang dapat dimodelkan dengan fungsi-fungsi deterministik, yaitu fungsi konstan, linear dan eksponen juga untuk risiko yang ada. Dengan fungsi-fungsi tersebut besarnya bagi hasil yang optimal akan dicari. Pendapatan dengan fungsi eksponen baik secara umum atau adanya faktor ketidakjujuran memiliki nilai bagi hasil yang paling besar.