Sektor kesehatan menghadapi tantangan signifikan dalam mempertahankan perawat mahir karena berbagai alasan yang menyebabkan tingginya angka turnover. Masalah ini mempengaruhi sistem kesehatan, baik di sektor publik maupun swasta. Penanganan isu ini sangat penting untuk memastikan kualitas pelayanan pasien dan keberlanjutan layanan kesehatan. Penelitian ini mengkaji pengaruh job embeddedness dan nurse self-leadership terhadap retensi dan turnover intention di kalangan perawat mahir. Penelitian cross-sectional ini melibatkan 138 perawat mahir yang memenuhi kriteria. Analisis menggunakan Partial Least Squares Structural Equation Modelling (PLS-SEM). Hasil penelitian ini menyatakan bahwa job embeddedness secara signifikan meningkatkan nurse self-leadership (β = 0,671, p < 0,001) dan intention to stay (β = 0,658, p < 0,001), mendorong komitmen dan secara negatif mempengaruhi turnover intention (β = -0,312, p = 0,004), yang menunjukkan efektivitasnya dalam mengurangi turnover. Nurse self-leadership tidak secara langsung berhubungan dengan intention to stay. Efek length of service yang memperlemah pengaruh dari self-leadership dan intention to stay, menekankan pentingnya strategi retensi yang disesuaikan dengan tingkatan masa kerja. Manajemen rumah sakit perlu menciptakan lingkungan yang mendukung, mendorong keterhubungan dan rasa memiliki. Mendukung pelatihan kepemimpinan diri agar dapat meningkatkan komitmen perawat dan mengurangi turnover. Hasil temuan ini berkontribusi pada strategi retensi perawat yang efektif dalam persaingan sektor kesehatan.