Thematic transformation bukanlah teknik komposisi baru, melainkan perkembangan dari usaha komposer untuk mengunifikasi sebuah karya. Teknik ini terus dipakai dengan istilah yang berbeda-beda dari isorhythmic, cyclic mass, variations, cyclicism, sampai ke thematic transformation abad ke-19. Walaupun istilah yang digunakan berbeda, tetapi cara penulisannya menggunakan konsep yang sama yaitu menggunakan satu ide atau lebih yang dikembangkan di keseluruhan karya. Melalui penelitian ini penulis menjelaskan bagaimana thematic transformation berbeda dengan teknik sebelumya yang serupa. Hal tersebut merupakan advancement dari proses unifikasi sebuah karya. Penulis mengupas secara detil bagaimana teknik ini diaplikasikan pertama kali oleh Franz Schubert dalam karya piano Wanderer Fantasy. Kemudian teknik tersebut mengalami klimaks perkembangannya di tangan Franz Liszt dalam karya piano Sonata in b minor. Setelah memberikan analisis detil akan deskripsi elemen musik dan mengupas teknik thematic transformation dalam kedua karya tersebut, penulis memberikan kesimpulan bahwa teknik ini menjadi sangat penting untuk kolega komposer abad ke-19 dan setelahnya. Teknik tersebut menjadi teknik komposisi yang penting dan populer dalam mencapai unifikasi dan organisasi sebuah karya dan juga dapat diaplikasikan tidak hanya pada genre musik piano, tetapi juga yang lainnya, termasuk simfoni, musik kamar, bahkan opera.