This thesis studies Indonesia's strategic initiatives to foster the electric vehicle (EV) industri after G20 presidency in 2022. It highlights the importance of transitioning to green energy through the promotion of EVs, which are essential for reducing greenhouse gas emissions and achieving sustainable economic growth. The research focuses on the roles of Foreign Direct Investment, good governance practices, and the essential need for skilled human resources in the success of Indonesia's EV sector. Utilizing a case study methodology, the findings indicate that Indonesia, endowed with abundant nickel resources vital for battery production, is positioned to become a key player in the global EV market. The G20 presidency facilitated international agreements on green energy while attracting essential foreign investments for infrastructure development and technology transfer. The formation of the Indonesia Battery Corporation exemplifies the application of good governance in managing nickel resources effectively. Despite challenges like insufficient infrastructure and the need for ongoing governmental support, this research concludes that Indonesia’s commitment to the EV sector is crucial for job creation and enhancing global competitiveness. Furthermore, collaboration with international experts is necessary to improve local workforce competencies and ensure the sustainability of Indonesia's EV transition, contributing to a robust electric vehicle ecosystem. / Penelitian ini mengkaji inisiatif strategis Indonesia dalam mengembangkan industri kendaraan listrik (EV) pasca Presidensi G20 pada tahun 2022. Penelitian ini menekankan pentingnya transisi menuju energi hijau melalui promosi kendaraan listrik yang krusial untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Fokus penelitian ini mencakup peran Investasi Asing Langsung (FDI), praktik good governance, dan kebutuhan akan sumber daya manusia terampil dalam keberhasilan sektor EV di Indonesia. Dengan menggunakan metodologi studi kasus, temuan menunjukkan bahwa Indonesia, yang memiliki sumber daya nikel melimpah sebagai bahan baku penting untuk produksi baterai, berada dalam posisi strategis untuk menjadi pemain kunci di pasar EV global. Presidensi G20 memfasilitasi kesepakatan internasional mengenai energi hijau dan menarik investasi asing yang sangat penting untuk pembangunan infrastruktur dan transfer teknologi. Pembentukan Indonesia Battery Corporation (IBC) menunjukkan penerapan good governance dalam pengelolaan sumber daya nikel secara efektif. Meskipun ada tantangan, seperti infrastruktur yang kurang memadai dan perlunya dukungan pemerintah berkelanjutan, penelitian ini menyimpulkan bahwa komitmen Indonesia terhadap sektor EV sangat penting untuk penciptaan lapangan kerja dan peningkatan daya saing global. Kolaborasi dengan ahli internasional juga krusial untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja lokal dan memastikan keberlanjutan transisi EV, sehingga mempromosikan ekosistem kendaraan listrik yang kuat.