Pada masa ini, Manajemen Sumber Daya Manusia terus mengalami tantangan. Salah satunya tantangannya ialah terkait ketidakseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi. Pada sisi lain, ketidakseimbangan yang dialami karyawan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi dapat mempengaruhi kinerja yang dihasilkan di tempat kerja, serta pengaruhnya dimediasi oleh komitmen afektif dan kepuasan kerja. Penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah work-life balance mempengaruhi kinerja karyawan, serta dimediasi oleh komitmen afektif dan kepuasan kerja. Populasi penelitian ialah para pekerja pada salah satu Yayasan Kristen yang ada di Indonesia. Pengumpulan data dilakukan melalui survey kepada 100 responden dan kemudian dilakukan analisis. Data yang dikumpulkan ialah data kuantitatif dan data kualitatif. Metode yang digunakan ialah Partial Least Square (PLS) untuk menganalisis pengaruh setiap variabel. Penelitian ini menunjukkan bahwa work-life balance tidak memberi pengaruh pada kinerja karyawan, work-life balance memberi pengaruh negatif pada kepuasan kerja, work-life balance memberi pengaruh negatif pada komitmen afektif, komitmen afektif tidak memberi pengaruh kepada kinerja karyawan, kepuasan kerja memberi pengaruh positif pada kinerja karyawan, komitmen afektif tidak memediasi pengaruh antara work-life balance dan kinerja karyawan, dan kepuasan kerja tidak memediasi pengaruh antara work-life balance dan kinerja karyawan.