Perawat merupakan bagian krusial dalam pelayanan kesehatan. Tingginya tingkat turnover perawat menjadi perhatian utama manajemen sumber daya manusia. Fenomena ini berdampak pada kualitas layanan kesehatan, beban kerja bagi staf yang tersisa, dan biaya rekrutmen serta pelatihan karyawan, sehingga perlu untuk memahami faktor-faktor penyebabnya. Penelitian kuantitatif ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh burnout, work engagement, dan job security terhadap turnover intention yang dimediasi oleh job satisfaction pada tenaga keperawatan dengan menggunakan pendekatan cross-sectional. Purposive sampling digunakan untuk memilih 129 petugas kesehatan di sebuah rumah sakit swasta di Jakarta. Data yang dikumpulkan melalui kuesioner online di analisis menggunakan metode analisis PLS-SEM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa burnout berpengaruh positif dan signifikan terhadap turnover intention, sedangkan work engagement, job security, dan job satisfaction memiliki hubungan negatif pada turnover intention. Selain itu, job satisfaction dapat memediasi antara hubungan burnout, work engagement, dan job security. Temuan ini berimplikasi praktis bagi manajemen rumah sakit harus dapat mengatasi kondisi burnout di antara tenaga keperawatan di RS XYZ Jakarta. Disamping itu juga, perlu peningkatan upaya untuk meningkatkan work engagement, job security, dan job satisfaction. Hal tersebut dikarenakan dari hasil penelitian ini, burnout, work engagement, job security, dan job satisfaction terbukti menjadi faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya turnover intention di antara tenaga perawat.