Sepak bola merupakan cabang olahraga yang paling diminati oleh seluruh masyarakat di Indonesia. Eksistensi sepak bola di Indonesia sangatlah tinggi, penggemarnya tidak hanya orang dewasa bahkan anak kecil juga menyukai sepak bola. Hanya saja pada tahun 2022 dunia sepak bola digemparkan dengan adanya tragedi Kanjuruhan yang menyebabkan banyak suporter yang meninggal dunia sehingga peneliti hendak mengetahui mengenai perlindungan hukum terhadap supporter yang meninggal akibat kerusuhan dalam pertandingan sepak bola di Indonesia, tidak hanya itu peneliti juga hendak mengetahui pengaturan mengenai pertandingan sepak bola di Indonesia yang dikeluarkan baik oleh Pemerintah maupun PSSI. Metode penelitian yang peneliti gunakan adalah Yuridis Normatif, penelitian ini juga akan menggunakan pendekatan peraturan perundang-undangan dan doktrinal hal ini dikarenakan peneliti hendak melakukan analisis terhadap peraturan perundang-undangan olahraga dan khususnya mengenai sepak bola. Penelitian ini menemukan bahwa Pemerintah Indonesia memiliki peraturan mengenai olahraga yaitu Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022 tentang keolahragaan dan di dalam peraturan tersebut telah diatur mengenai hak dan kewajiban suporter dan pelanggaran-pelanggaran yang terjadi hanya saja Undang-Undang tersebut belum merujuk kepada peraturan bola dunia yaitu FIFA. Indonesia telah menjadi bagian dengan FIFA, maka sesuai dengan statuta yang ada, Indonesia juga harus tunduk dengan peraturan yang di buat oleh FIFA. Selanjutnya akibat dari ketidakselarasan peraturan antara Pemerintah Indonesia, PSI dan FIFA maka timbullah bias hukum yang mengakibatkan tragedi Kanjuruhan terjadi sehingga perlindungan hukum yang bisa diberikan oleh Pemerintah Indonesia terdapat 2 hal yaitu Kompensasi atau Resistusi. Pemerintah Indonesia dalam memberikan perlindungan hukum untuk korban Kanjuruhan memberikan resistusi yaitu memberikan ganti rugi terhadap keluarga korban kanjuruhan / Football is the most popular sport in Indonesia. The existence of football in Indonesia is very high, its fans are not only adults and even young children like soccer. It's just that in 2022 the football world was shocked by the Kanjuruhan tragedy that caused many supporters to die so that researchers want to know about the legal protection of supporters who died from riots in football matches in Indonesia. Not only that, researchers also want to know the arrangements for football matches in Indonesia issued by both the Government and PSSI. The research method used by the researcher is the Normative Juridis; this study will also use a regulatory and doctrinal approach. This is because the researcher wants to analyze the regulations on sports and especially on football. This study found that the Government of Indonesia has regulations on sports, namely Law No. 11 of 2022 concerning sports, and that the regulations have already been regulated on the rights and obligations of supporters and violations that occur only the laws do not refer to the world ball regulations which is FIFA. Indonesia has become part of FIFA, so in accordance with existing statutes, Indonesia must also comply with regulations made by FIFA. Furthermore, due to the lack of alignment of regulations between the Indonesian Government, PSI and FIFA, there are legal biases that cause the Kanjuruhan tragedy to occur so that the legal protection that can be provided by the Indonesian Government is two things, namely Compensation or Restitution. The Indonesian government in providing legal protection for Kanjuruhan victims provides restitution, namely providing compensation for families of Kanjuruhan victims