Di Indonesia, penyelesaian sengketa lahan, khususnya yang diajukan ke Pengadilan Negeri Surabaya, merupakan masalah kompleks yang dipengaruhi oleh variabel sosial, emosional, dan ekonomi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pendekatan hukum yang digunakan oleh pengacara dalam menyelesaikan masalah, termasuk mengatasi tantangan teknologi seperti kebocoran data dan dokumen pendukung. Penelitian ini menggunakan pendekatan hukum normatif empiris yang menggabungkan pengujian empiris terhadap teknik advokasi di lapangan dengan analisis norma hukum. Temuan penelitian ini menunjukkan peran penting pengacara dalam proses litigasi maupun non-litigasi. Dengan mengumpulkan bukti, menerapkan hukum-hukum yang berlaku seperti Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960, dan memberikan bantuan hukum kepada klien, strategi litigasi menjamin kepastian hukum. Sementara itu, metode non-litigasi seperti arbitrase dan mediasi menghemat waktu dan biaya, meskipun memiliki kelemahan seperti kurangnya dokumen pendukung. Pengacara menggunakan dokumen internal klien dan mengajukan permohonan informasi kepada Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk mengatasi hambatan akses data. Berdasarkan temuan penelitian, pengacara dapat mencapai keadilan dan kepastian hukum bagi pihak yang bersengketa dengan menggabungkan strategi litigasi dan non-litigasi serta menggunakan pendekatan kreatif untuk mengatasi tantangan teknologi. Hasil ini memberikan wawasan teoritis dan praktis, khususnya dalam mempromosikan langkah-langkah konservasi lahan yang adil dan berkelanjutan / In Indonesia, land settlements, especially those submitted to the Surabaya District Court, are complex issues that are influenced by social, emotional and economic variables. The purpose of this research is to examine the legal approaches used by lawyers to resolve problems, including overcoming technological challenges such as data leaks and supporting documentation. This research uses an empirical normative legal approach that combines empirical testing of advocacy techniques in the field with analysis of legal norms. The findings of this research show the important role of advocates in the litigation and non-litigation processes. By collecting evidence, applying legal laws such as Law Number 5 of 1960, and offering legal assistance to clients, litigation strategies guarantee legal certainty. Meanwhile, non-litigation methods such as arbitration and mediation save time and money, despite drawbacks such as a lack of supporting documentation. Advocates use internal client documents and submit information requests to the National Land Agency (BPN) to overcome data access barriers. Based on research findings, advocates can achieve justice and legal certainty for disputing parties by combining litigation and non-litigation strategies and using creative approaches to deal with technological challenges. These results provide theoretical and practical insights, particularly in promoting equitable and sustainable land conservation measures