Permasalahan gangguan kecemasan pada anak pada usia dini di seluruh dunia, masih terbilang kurang terkespos dengan baik, sehingga permasalahan ini masih dianggap sebagai hal yang tabu yang dianggap tidak perlu untuk ditangani secepatnya. Selain itu, di dalam sebuah film animasi, elemen visual merupakan elemen yang sangat penting untuk mengantarkan sebuah pesan yang ingin disampaikan untuk penonton. Elemen visual ini juga sangat didukung oleh adanya konsep visual, modeling, texturing serta lighting rendering dan juga post-production yang akan membuat visual lebih menarik untuk dinikmati oleh masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan penelitian dan perancangan animasi tiga dimensi yang bercerita mengenai kasus gangguan kecemasan untuk menjadi sebuah introduksi bagi masyarakat akan adanya permasalahan tersebut. Agar dapat mendukung perancangan visual dalam film pendek animasi tiga dimensi ini, pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan teknik studi pustaka serta wawancara dengan ahli psikologi. Hasil menunjukan bahwa dengan menggunakan media film pendek animasi tiga dimensi, pesan dapat disampaikan lebih efektif serta efisien dan juga lebih menarik untuk disimak oleh masyarakat. Keberadaan konten, konteks dan visualpun menjadi hal yang sama penting untuk menghasilkan film animasi pendek tiga dimensi yang baik dan tepat. / The issue of anxiety disorder in children at an early age throughout the world, is still poorly exposed, so that this issue is still considered a taboo which is not considered necessary to be dealt with as soon as possible. In addition, in an animated film, the visual elements are very important to deliver a message to be conveyed to the audience. This visual element is also strongly supported by the existence of visual concepts, modeling, texturing and lighting rendering and also post-production which will make the visual more attractive for the public to enjoy. Therefore, a three-dimensional animation design and research that tells about the case of anxiety disorder is needed to become an introduction to the community about the existence of these issues. In order to be able to support the visual design in this three-dimensional animated short film, data collection is done by using quantitative methods using library research techniques and interviews with psychologist. The results show that by using three-dimensional animated short film media, messages can be delivered more effectively and efficiently and are also more interesting for the public to enjoy to. The existence of content, context and visual become the same important thing to produce a good and precise three- dimensional short animated film.