Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis diplomasi budaya Jepang dan dampak ekonominya di Indonesia, khususnya melalui manga, anime, dan cosplay. Jepang memanfaatkan budaya populer sebagai alat diplomasi untuk memperbaiki hubungan internasional dan memperkuat reputasi pasca Perang Dunia II. Budaya ini tidak hanya meningkatkan kerja sama Jepang di Indonesia, tetapi juga memengaruhi perdagangan dan kerja sama ekonomi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif untuk mengkaji strategi diplomasi Jepang dan implikasi ekonominya dengan data primer dari wawancara serta data sekunder dari literatur terkait. Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa Jepang menerapkan strategi kerja sama dengan Indonesia yang ditandai oleh munculnya kesepakatan kerja sama IJEPA (Indonesia Japan Economic Partnership Agreement) yang menjadi kerja sama bilateral pertama antara Jepang dan Indonesia. Lalu, Jepang juga mengalami dampak ekonomi yang baik sekaligus memiliki pendapatan dan keuntungan ekonomi luar biasa di negara nya. / This study aims to analyze Japanese cultural diplomacy and its economic impact in Indonesia, especially through manga, anime, and cosplay. Japan uses popular culture as a diplomatic tool to improve international relations and strengthen its reputation after World War II. This culture not only increases Japan's cooperation in Indonesia, but also influences trade and economic cooperation. This study uses a descriptive qualitative method to examine Japan's diplomatic strategy and its economic implications with primary data from interviews and secondary data from related literature. The results of this study indicate that Japan implements a cooperation strategy with Indonesia which is marked by the emergence of the IJEPA (Indonesia Japan Economic Partnership Agreement) cooperation agreement which is the first bilateral cooperation between Japan and Indonesia. Then, Japan also experiences a good economic impact while having extraordinary income and economic benefits in its country.