Seminar Hasil ini diselenggarakan untuk mendiseminasikan hasil penelitian tentang pengembangan saus pesto dan pasta yang dimodifikasi menggunakan sayur pakis sebagai bahan lokal, yang bertujuan untuk menciptakan variasi kuliner inovatif. Saus pesto tradisional umumnya menggunakan daun basil, namun penelitian ini menawarkan alternatif dengan memanfaatkan tanaman pakis yang mudah ditemukan di Indonesia. Penelitian ini melibatkan formulasi dan uji coba resep pasta hijau serta saus pesto dengan pakis sebagai pengganti basil, yang dinilai berdasarkan kualitas rasa, tekstur, aroma, dan penampilan. Metode penelitian mencakup pengujian melalui Uji Mutu Hedonik dengan 3 panelis ahli dan Uji Hedonik dengan 3 panelis ahli serta 29 panelis umum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasta dan saus pesto berbahan pakis memiliki nilai rata-rata di atas 3,5 untuk rasa, tekstur, aroma, dan warna, serta disukai oleh panelis. Hasil ini mendemonstrasikan potensi sayur pakis sebagai alternatif lokal yang bermanfaat dalam pengembangan produk kuliner, serta membuka peluang untuk keberagaman masakan tradisional Indonesia dengan sentuhan inovatif. Adapun seminar hasil ini didatangi oleh sebanyak 15 orang dan 3 reviewer yang memberikan saran perbaikan untuk menyempurnakan hasil penelitian. / This results seminar is organized to disseminate research findings on the development of pesto sauce and pasta modified with fern as a local ingredient, aimed at creating innovative culinary variations. Traditional pesto sauce typically uses basil leaves, but this research offers an alternative by utilizing ferns, a plant easily found in Indonesia. The study involves formulating and testing green pasta recipes and pesto sauce with ferns as a substitute for basil, evaluated based on taste, texture, aroma, and appearance. The research method includes testing through Hedonic Quality Test with 3 expert panelists and Hedonic Test with 3 expert panelists and 29 general panelists. The results show that fern-based pasta and pesto sauce have an average score above 3.5 for taste, texture, aroma, and color, and are favored by the panelists. This result demonstrates the potential of ferns as a beneficial local alternative in culinary product development, as well as opens opportunities for the diversification of traditional Indonesian cuisine with an innovative touch. The seminar was attended by 15 participants and 3 reviewers who provided suggestions for improving the research outcomes.