Latar Belakang: Pengetahuan kebersihan urogenital harus dimiliki untuk diimplementasikan dalam menjaga kebersihan saluran kemih dan genital. Berkemih dapat mengeluarkan bakteri dari kandung kemih untuk mencegah akumulasi bakteri. Oleh karena itu, pengetahuan dan berkemih dapat mencegah timbulnya gejala infeksi saluran kemih. Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan antara pengetahuan kebersihan urogenital dan perilaku menahan berkemih dengan gejala suspek infeksi saluran kemih pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang dilaksanakan di Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan dengan 59 mahasiswi sebagai sampel penelitian. Pengambilan data melalui kuesioner di google form dilakukan pada Januari 2025 hingga Februari 2025. Data primer diolah menggunakan Microsoft Excel dan dianalisis menggunakan uji hipotesis Chi-square dengan menggunakan Statistical Package for the Social Sciences (SPSS). Hasil Penelitian: Analisis bivariat menunjukkan tidak ada hubungan antara pengetahuan kebersihan urogenital dengan gejala suspek infeksi saluran kemih dengan p-value = 0,492. Tidak ada hubungan antara perilaku menahan berkemih dengan gejala suspek infeksi saluran kemih dengan p-value = 0,190. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan kebersihan urogenital dan perilaku menahan berkemih dengan gejala suspek infeksi saluran kemih pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan. / Background: Knowledge of urogenital hygiene must be possessed to be implemented in maintaining good urinary and genital hygiene. Urination can remove bacteria from the bladder to prevent bacterial accumulation. Therefore, knowledge and urination can prevent the onset of urinary tract infection symptoms. Objective: To determine the relationship between knowledge of urogenital hygiene and urinary holding behavior with symptoms of suspected urinary tract infection in female medical students of Universitas Pelita Harapan. Method: This research used a cross-sectional design conducted at the Faculty of Medicine, Universitas Pelita Harapan with 59 female students as the samples. Data collection through a questionnaire on Google Form was carried out from January 2025 to February 2025. Primary data were processed using Microsoft Excel and analyzed using the Chi-square hypothesis test using the Statistical Package for the Social Sciences (SPSS). Results: Bivariate analysis showed no relationship between urogenital hygiene knowledge and suspected urinary tract infection symptoms with p-value = 0.492. There was no relationship between urinary holding behavior and suspected urinary tract infection symptoms with p-value = 0.190. Conclusion: There is no relationship between knowledge of urogenital hygiene and urinary holding behavior with symptoms of suspected urinary tract infection in female medical students of Universitas Pelita Harapan.